Pesan berisi ajakan untuk masuk ke grup percakapan WhatsApp dengan iming-iming pembagian vaksin Covid-19 beredar di kalangan pengguna ponsel pada akhir September.
Pesan ajakan itu juga mengklaim akan memberikan informasi terkait penyebaran Covid-19 di wilayah tempat tinggal pengguna aplikasi.
Pengirim pesan mengaku undangan masuk ke grup itu dapat dilakukan jika penerima pesan bersedia memberikan sebuah kode verifikasi yang masuk lewat pesan singkat ke nomor ponsel penerima pesan.
Berikut narasi lengkap yang beredar di WhatsApp itu, dilansir Antara, Selasa (29/9/2020):
“Ini mau buat group Whatsapp “INFO WILAYAH PENULARAN COVID-19” dan pembagian VAKSIN bagi yg terjangkit COVID kami akan berikan obat nya. Kode verifikasi akan dikirim ke nomor WhatsApp calon anggota demi keamanan group. Nanti ada SMS masuk di nomor nya yang berisi kode verifikasi keamanan langsung infokan kodenya kesini”.
Lantas, apakah benar ajakan masuk grup WhatsApp tersebut merupakan syarat pembagian vaksin Covid-19 yang resmi dari pihak berwenang?
Menanggapi itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui akun Twitter resminya, pada 21 September 2020, menyebutkan ajakan masuk grup terkait informasi penyebaran dan vaksin Covid-19 itu bukanlah berasal dari lembaga tersebut.
“Halo, terima kasih atas laporannya dan mimin informasikan bahwa informasi tersebut bukan dari BNPB. Mohon tetap waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ikuti & pantau informasi resmi hanya melalui media sosial dan laman resmi K/L terkait, Terima kasih,” demikian balasan BNPB menjawab pertanyaan pemilik akun Muhammad Defrian di Twtitter terkait kebenaran grup WhatsApp tersebut.
Agus Wibowo Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB mengatakan pemerintah tidak pernah membuat program sebagaimana pesan yang tersebar di aplikasi WhatsApp tersebut.
“Masukin member ke WA grup setahu saya tidak perlu security code. Biasanya yang minta security code itu kemungkinan penipuan. WA kita bisa dibajak,” ujar Agus. (ant/ang)