Warga dan mahasiswa Indonesia di berbagai kota di Inggris Raya, dari Aberdeen dan Edindburg di Skotlandia hingga kota-kota lain di Inggris seperti di London, Bristol, Manchester, Leeds, dan York menggalang dana untuk membantu warga yang terdampak wabah Covid-19 di Indonesia.
Dana yang terkumpul juga disalurkan untuk membantu pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kesehatan di rumah sakit dan puskesmas yang menangani dan merawat para pasien yang terkena virus corona.
Bantuan bagi masyarakat yang terdampak berbentuk paket kebutuhan pokok (food aid) yang berisi antara lain 20 kilogram beras, tepung, minyak goreng, kecap, sirup dan gula. Tahap pertama dari program Food Aid ini telah diberikan kepada 199 anggota Koperasi Himpunan Pedagang Kaki Lima Indonesia (HPKLI) di kota Tegal, Jawa Tengah.
Bantuan diserahkan pada akhir April, bertepatan dengan awal bulan Ramadan, melalui program yang diberi nama Ramadan Food Aid 2020.
Dana yang terkumpul juga dimanfaatkan untuk membantu pengadaan APD, yang sudah diserahkan kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka, Bandung, Jawa Barat; Rumah Sakit Harapan Ibu Purbalingga, Jawa Tengah; Puskemas Bukateja, Jawa Tengah; dan Puskesmas Purwareja Klampok 1, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Penggalangan bantuan warga dan mahasiswa Indonesia di Inggris ini dikoordinasikan oleh organisasi amal (charity) Human Aid Initiative (HAI), salah satu lembaga bantuan yang terdaftar resmi di Inggris melalui programnya Indonesia Covid-19 Emergency Appeal.
Nurani Susilo Direktur HAI mengatakan, penggalanan dana ini merupakan bentuk kepedulian warga dan mahasiswa Indonesia di Inggris untuk ikut membantu masyarakat terdampak dan para petugas kesehatan di tanah air.
“Wabah Covid-19 berdampak ke banyak sektor, termasuk sektor informal. Wabah membuat banyak yang kehilangan satu-satunya sumber penghasilan yang sangat berarti bagi keluarga. Kami ingin membantu meringankan beban mereka,” kata Nurani dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5/2020).
Sunarto, salah satu pedagang kaki lima penerima bantuan di Tegal mengatakan, sumbangan warga dan mahasiswa Indonesia di Inggris melalui Human Aid Initiative sangat berarti bagi dirinya.
“Semoga berkah, saya sebagai penerima mengucapkan banyak terima kasih. Bantuan ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Sunarto yang tidak lagi bisa berdagang sejak bulan Maret 2020.
Dokter Widiyati Poesoko, kepala Puskesmas Bukateja, Jawa Tengah, mengatakan dirinya dan staf di Puskemas antara lain melakukan screening (pemeriksaan) bagi warga setempat yang pulang dari Jakarta. Puskesmas juga menangani mereka yang berstatus ODP (orang dalam pemantauan), PDP (pasien dalam pengawasan), dan ODR (orang dalam risiko).
Dia mengatakan, sejauh ini sudah ada satu orang yang positif terkena Covid-19 di wilayah kerjanya dan yang bersangkutan sudah dirujuk dan sekarang menjalani perawatan di RS Goeteng Purbalingga.
Dokter Widiyati mengatakan pihaknya banyak membutuhkan APD dan ia mengucapkan terima kasih atas bantuan APD dari warga dan mahasiswa Indonesia di Inggris.
“Ini semua sangat bermanfaat bagi kami yang bekerja di Puskesmas Bukateja,” kata Dokter Widi.
Bantuan APD yang diterima Puskesmas Bukateja berbentuk pakaian hazmat, kacamata gogle, masker N-95, dan sarung tangan handscoon.
K. Kalijaga perwakilan RSUD Cicalengka, Bandung, juga menyampaikan penghargaan kepada semua donatur yang menyalurkan bantuan melalui Human Aid Initiative.
“Bantuan ini menambah semangat kami untuk mencegah dan menangani Covid-19 di Kabupaten Bandung,” ujar Kalijaga.
Human Aid Initiative aktif penyaluran program bantuan ke Indonesia sejak resmi didirikan pada 2017. Program bantuan dari HAI antara lain diberikan kepada korban gempa bumi di Nusa Tenggara Barat dengan diantaranya mendirikan sekolah darurat di lokasi bencana tsunami Palu (Sulawesi Tengah). Emergency relief (bantuan darurat) juga dilakukan ketika terjadi bencana tsunami Selat Sunda, banjir Jakarta, dan banjir serta tanah longsor di Banten.
Melalui program Sponsor a Child, HAI memberikan bantuan berupa uang sekolah, kesehatan dan makan siang untuk anak-anak di wilayah bencana agar mereka bisa bersekolah dan mendapatkan akses kesehatan yang memadai.
Selain Indonesia, Human Aid Intitiave juga memberikan bantuan untuk para pengungsi Rohingya di kamp pengungsi Cox Bazar, di Bangladesh. (faz/ang/iss)