Usai pengumuman penerimaan mahasiswa baru Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Universitas Airlangga (Unair) Surabaya langsung menggelar ujian Jalur Mandiri secara online. Ujian yang berlangsung pada 14 dan 15 Agustus itu, diperuntukkan bagi jenjang sarjana, diploma, dan alih jenis.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ujian Jalur Mandiri yang masih dalam kondisi pandemi kali ini dilangsungkan secara online. Mengenai hal itu, Achmad Solihin Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) UNAIR, mengatakan bahwa proses seleksi kali ini merupakan hal yang baru karena dilakukan secara online. Proses pelaksanaannya pun dilangsungkan oleh peserta ujian dari rumah masing-masing.
“Kali ini, peserta tidak perlu ke kampus. Mereka bisa mengerjakan dari rumah. Alhamdulilah sesi pertama bisa berjalan dengan baik. Hanya terkendala koneksi dan ada beberapa peserta yang masih bingung. Hal itu wajar mengingat ini semua hal yang baru. Tapi secara garis besar semua lancar,” ujarnya berdasarkan rilis yang diterima suarasurabaya.net.
Ujian yang berlangsung selama dua hari dan terbagi dalam tiga sesi itu, sambungnya, diikuti oleh 7.790 peserta dari jenjang sarjana, 1.900 peserta dari jenjang vokasi, dan 360 peserta dari jenjang alih jenis. Peserta yang mengitu ujian tersebut, tandasnya, diawasi oleh pengawas sebanyak 150 orang dengan masing-masing pengawas bertugas mengawasi 20 peserta.
“Peserta diawasi oleh pengawas dengan masing-masing 20 peserta tiap 1 pengawas. Tempat pengawas terbagi di empat lokasi yakni di PPMB, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Keperawatan,” jelas Solihin.
Perihal teknis proses seleksi, pihak PPMB dibantu langsung oleh tim dari Direktorat Sistem Informasi. Dalam hal ini, Badrus Zaman Ketua DSI Unair menjelaskan bahwa ujian yang berlangsung selama 110 menit itu telah disiapkan dengan sangat baik dan matang dari jauh hari. Baik dari server, jaringan, maupun berbagai hal lain yang sangat terkait dengan proses ujian.
“Karena ini online dan peserta mengerjakan dari rumah masing-masing, maka koneksi yang stabil dan perangkat yang mencukupi sangat dibutuhkan,” tandasnya.
Secara teknik, tambah Badrus, peserta harus mempersiapkan dua hal. Pertama laptop untuk peserta ujian dan handphone untuk monitoring peserta dari zoom oleh pengawas. Dari pantauan pihak DSI, peserta yang mengikuti ujian berasal dari wilayah yang sangat beragam. Sebagian besar tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan ada beberapa dari negara.
“Sebagian besar memang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Namun ada pula yang mengikuti dari luar negeri seperti Amerika, Saudi Arabia, Malaysia, Korea Selatan, Italia, Ukrania, dan banyak lagi,” tandasnya.
Pada akhir, ujian Jalur Mandiri bakal diumumkan pada 21 Agustus 2020. Bagi peserta yang belum berhasil lolos pada jalur ini, Unair masih membuka kesempatan bagi peserta untuk melakukan seleksi Jalur Mandiri Kemitraan.(tin/ipg)