Jumat, 22 November 2024

Transisi New Normal, Kelas Tatap Muka Ditiadakan Meskipun Sejatinya Dinantikan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Konsultasi untuk calon peserta didik baru di SMKN 2 Surabaya wajibkan patuhi protokol kesehatan. Foto: Totok suarasurabaya.net

Mematuhi ketentuan pemerintah khususnya kementerian pendidikan terkait pendidikan, memasuki transisi new normal kelas tatap muka ditiadakan, meskipun menjadi sesuatu yang dinantikan oleh guru dan siswa.

Kelas tatap muka dipastikan ditiadakan di masa transisi menuju new normal, sesuai ketentuan dan aturan pemerintah khususnya kementerian pendidikan, meskipun pertemuan di kelas menjadi sesuatu yang dinantikan para siswa serta guru di sekolah.

Johanes Mardijono Kepala SMAN 15 Surabaya membenarkan bahwa kelas tatap muka memang tidak lagi memungkinkan untuk dilaksanakan, manakala pandemi Covid-19 belum rampung dan mewajibkan semua orang untuk patuh pada protokol kesehatan mencegah penyebaran Covid-19.

“Mematuhi aturan dan ketentuan yang sudah dibuat pemerintah khususnya kementerian pendidikan menjadi pilihan terbaik bagi kita semua dalam kaitannya dengan pembelajaran. Tatap muka di kelas memang tidak lagi memungkinkan untuk dijalankan, sistem pembelajaran secara daring harus dipahami sebagai pilihan terbaik bagi semua pihak, termasuk bagi orang tua siswa,” terang Johanes Mardijono.

Beberapa waktu lalu, Johanes Mardijono pernah menyampaikan bila pihaknya memang punya sejumlah rancangan terkait dengan tatap muka di kelas yang dilaksanakan di masa pandemi dan menjelang era new normal, dengan memenuhi berbagai protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan pemerintah.

Selain penambahan sarana cuci tangan dan penyediaan hand sanitizer, serta pengecekan suhu tubuh saat akan masuk sekolah, Johanes mengingatkan bahwa penyemprotan disinfektan setiap sebelum pelajaran dimulai dan setelah pelajaran selesai dilakukan juga menjadi penting.

“Jumlah siswa didalam kelas juga harus diperhitungkan. Kalau pada masa sebelumnya satu kelas diisi sekurangnya 36 siswa, maka di masa transisi menuju new normal jumlahnya dikurangi separuhnya menjadi sekitar 18 siswa saja. Ini penting sebagai pertimbangan agar siswa dapat berinteraksi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Social distancing, misalnya,” ujar Johanes.

Dengan luas masing-masing kelas, sekaligus mempertimbangkan jarak untuk masing-masing bangku siswa, maka dengan 18 bangku pada satu kelas dapat memenuhi social distancing sekaligus physical distancing.

Demikian juga dengan jadwal pembelajaran, yang biasanya dilakukan selama seminggu penuh, di masa new normal nanti, lanjut Johanes pembelajaran bisa dirubah menjadi 2 hari tatap muka di kelas, dan 3 hari belajar di rumah. Mengingat jumlah siswa disetiap tingkatan, pertimbangan seperti itu masih memungkinkan dilakukan.

“Namun demikian, rancangan ini masih sebatas di internal kami dan coba kami tuangkan jika nanti sudah mulai zona hijau. Tatap muka di kelas sebagai mana kelaziman proses belajar di sekolah memang sepertinya sulit kami terapkan, meskipun para guru tetap berharap bisa bertemu langsung dengan siswa-siswinya. Kami tetap patuhi ketentuan dari pemerintah,” ujar Johanes.

Sementara itu, pantauan di SMKN 2 Surabaya, Selasa (16/6/2020) sejumlah orang tua calon peserta didik baru hadir dan melakukan konsultasi. Mereka yang datang wajib memakai masker dan diperiksa suhu tubuhnya. Dan para guru yang bertugas memberikan informasi wajib memakai face shield.

“Ada meja khusus yang dirancang dalam rangka layanan informasi di masa pandemi Covid-19 ini. Diantara kami dipasang pembatas agar kami tidak bisa secara langsung melakukan kontak. Masyarakat wajib memakai masker, dan kami pakai face shield,” ternag Muljono satu diantara pengajar.

Pelaksanaan konsultasi atau pemberian informasi langsung tatap muka dengan dibatasi masker, face shield dan protokol kesehatan ketat, diantaranya mencuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh untuk pertamakalinya dilakukan di SMKN 2 Surabaya. “Barangkali memang harus seperti ini memasuki new normal nanti,” pungkas Muljono.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs