Proyek Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) seksi 1, 2, dan 3 siap dioperasionalkan akhir November 2020. Selain kendaraan pribadi, tol sepanjang 29 kilometer itu bisa dilalui kendaraan logistik.
Norman Hidayat Direktur Teknik dan Operasi PT. Waskita Bumi Wira bilang, seksi 1 sampai 3 sudah siap 100 persen. Ruas jalan tol itu menghubungkan Krian (Sidoarjo) sampai Bunder (Gresik).
“Kita nunggu izin operasi, administrasi surat layak operasi, tarif juga ada, SK Menteri juga sudah ada. Akhir November sudah siap karena itu estafet biasanya diresmikan dulu baru dibuka,” ujar Norman usai peninjauan di Gerbang Tol Lebani Gresik, Selasa (26/11/2020)
Norman mengatakan, Tol KLBM ini selain untuk kendaraan pribadi juga bisa dilintasi kendaraan logistik golongan 2 ke atas yang bertujuan ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Harapannya truk logistik tidak terlalu memadati tol dalam kota Surabaya.
“Ini sangat membantu beban yang ada di sana (dalam kota Surabaya). Karena kebanyakan kawasan industri ada di Mojokerto, Krian ke arah Perak sehingga sangat memudahkan sekali,” katanya.
Mengenai tarif, Norman menyebut ada perubahan dari perhitungan 2019 ke 2020. Karena dalam perjalanan penyelesaian proyek, juga menambah biaya investasi. “Kalau SK sudah ada. Di tahun 2020 tarifnya sekitar Rp1.500 perkilometer. Tahun depan naiknya maksimal 10 persen untuk dua tahun,” katanya.
Sebelumnya, proyek tol KLBM selesai di tahun 2019 untuk seksi 1 dampai 3. Namun, kemudian mundur sampai 2020. Sekarang sudah bisa diselesaikan. Ruas tol di seksi 1 meliputi Krian menuju interchange (IC) Kedamaian, lalu Seksi 2 ke arah Cerme ada exit interchange, Seksi 3 ada junction Kebomas keluar ke Jalan dr Wahidin.
Adapun seksi 4 ditarget bisa selesai tahun 2022, karena sekarang proses pembebasan tanah, ruasnya menghubungkan Manyar ke kawasan JIIPE Gresik. (bid/dfn/iss)