Jumat, 22 November 2024

Tingkatkan Kerjasama, AMSI Berkomitmen Menjaga Kualitas Jurnalistik

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Sejumlah pengurus AMSI Jatim saat Nobar menyimak sambutan Wenseslaus Manggut Ketua Umum AMSI secara virtual dalam acara IDC 2020, Selasa (15/12/2020). Foto: Iping suarasurabaya.net

Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) berkepentingan untuk terus menjaga kualitas produk jurnalistik. Wujudnya adalah dengan membangun kerja sama dengan berbagai kalangan, baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi dan kalangan lain.

“Kami berkepentingan agar produk jurnalistik bisa berkualitas,” kata Wenseslaus Manggut Ketua Umum AMSI saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2020, Selasa (15/12/2020).

Wens menjelaskan banyak data yang masih tersembunyi baik di pemerintahan, swasta, perguruan tinggi, dan  lembaga lain yang bermanfaat bagi publik. Masalahnya, tidak mudah menemukan data-data itu.

“AMSI berkolaborasi dengan banyak kalangan. Dengan lembaga-lembaga pemilik data, pemilik tools analisa data, dan perlu pelatihan bagi jurnalis agar bisa menyajikan data dan enak dinikmati publik,” katanya menambahkan.

AMSI, lanjut Wens, menekankan dalam pentingnya membangun ekosistem digital yang sehat dan mencari titik keseimbangan atau formulasi baru menyikapi disrupsi tech company. “Media berkewajiban menyediakan solusi atas setumpuk masalah di ekosistem itu seperti hoaks dan hate speech,” ujarnya.

Ia mengatakan dari pengalaman selama ini, hoaks dan hate speech itu menumpang di peristiwa besar. Bahkan cenderung mengeskalasi ketika terjadi peristiwa politik. Dan tahun ini menurutnya ada dua peristiwa besar yakni pandemi dan pilkada di mana hoaks turut meningkat.

Wens mengatakan, berkaitan dengan IDC, AMSI memilih tema Inovasi karena selama pandemi Covid-19 terjadi pembatasan ruang gerak aktivitas sosial demi kesehatan. “Di tengah kesulitan itu akhirnya kita menemukan bahwa teknologi bisa menjadi solusi, dan inovasi akan membuka jalan,” ujarnya.

Wens mencatat selama masa pandemi ini, pada sektor kesehatan banyak muncul inovasi dari perguruan tinggi, misalnya ventilator dan inovasi produk masker. “Kami mencatat ada 60 inovasi dalam dunia kesehatan yang muncul selama pandemi, dan layak mendapat apresiasi, media harus menyajikannya kepada publik,” ujar Wens.

Inovasi itu muncul dari banyak tempat,  bukan hanya lembaga riset formal tapi juga pemerintah daerah dan masyarakat umum. Ia mengatakan perlu kolaborasi memaksimalkan inovasi-inovasi itu.  “Sebab di era digital ini makin kita kolaboratif, akan makin efektif dan hasilnya akan makin efisien,” ujarnya.

Tercatat hingga 15 Desember pagi tercatat 4000 orang telah mendaftar. Anthony Wonsono Ketua Panitia IDC 2020 menambahkan selain yang telah mendaftar, ada yang nonton bareng. “Kami juga mendapat kehormatan ada 25 narasumber dari swasta, industri siber dan pers termasuk Pak William Tanuwijaya dan banyak sekali narasumber dari dalam dan luar negeri,” kata Direktur Berita Satu Media Holdings ini.(dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs