Jumat, 22 November 2024

Tingginya Angka Putus KB Selama Pandemi Covid-19 Dikhawatirkan Picu Baby Boom Baru

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Sukaryo Teguh Santoso Kepala BKKBN Jawa Timur. Foto: Baskoro suarasurabaya.net

Tingginya angka putus KB selama Pandemi Covid-19 dikhawatirkan bisa memicu baby boom baru di Jawa Timur. Baby Boom bisa diartikan sebagai melonjaknya jumlah kehamilan dalam satu masa tertentu akibat suat fenomena tertentu.

Baby Boom pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1960-an saat perang revolusi selesai. Setelah banyak orang kembali ke kampung halaman dan menikah, jumlah kehamilan melonjak drastis.

Sukaryo Teguh Santoso Kepala BKKBN Jawa Timur mengatakan, hal yang sama dikhawatirkan terjadi akibat pandemi Covid-19 saat ini.

“Secara nasional perspektif nya begitu. Tentu daerah juga akan gitu. Apalagi Jawa Timur dengan penduduk yang sudah mencapai kurang lebih 40 juta jiwa ya. Ini kan populasinya terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Nah asumsi ini bisa juga terjadi saat Covid-19,” ujar Sukaryo di Kantor BKKBN Jatim pada Kamis (14/5/2020).

Ia mengatakan, Pada bulan Maret, angka putus KB sebesar 278.356 orang atau kurang lebih 4,6 persen akseptor. Sementara pada bulan April dimana kebijakan penanganan Covid-19 lebih ketat, angka DO KB berada di angka 414.708 atau 7,07 persen.

Naik 3 persen dari angka di bulan lalu. Padahal, jika melihat data bulan Februari 2020, jumlah DO KB hanya 68.547 akseptor atau hanya 1,3 persen.

“Ada hubungan signifikan antara pandemi dan ketidakberlangsungan KB. Barangkali karena kebijakan tinggal di rumah,” katanya.

Selain itu, ia menambahkan, kemungkinan lain yaitu adanya kemungkinan kegamangan masyarakat untuk menjangkau fasilitas-fasilitas kesehatan saat pandemi berlangsung. Ada ketakutan jika mereka ke faskes akan tertular Covid-19. Sehingga banyak dari mereka yang putus program KB.

Ia berharap, masyarakat bisa memahami kondisi ini dan tetap mempertahankan memakai kontrasepsi agar tidak terjadi lonjakan kehamilan saat atau sesudah Pandemi Covid-19 berlangsung. (bas/ang/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs