Sabtu, 23 November 2024

Thermal Oxidizer di Pertamina EP Asset 4 Cepu Terbakar

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Kebakaran di thermal oxidizer (TOX) di PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Kamis (9/4/2020). Foto: Istimewa

Kobaran api dan asap tebal terlihat dari salah satu cerobong pemurnian gas atau Thermal Oxidizer (TOX) di area PT Pertamina EP Asset 4 di Cepu, Blora, Jawa Tengah pada Kamis (9/4/2020) sekitar pukul 09.40 WIB. Kebakaran ini sempat membuat panik beberapa karyawan yang sedang bertugas di lokasi kejadian.

Agus Amperiyanto General Manager Pertamina Aset 4 Blok Cepu mengatakan, bagian yang terbakar adalah thermal oxidizer atau alat sistem pemurnian gas setinggi lebih dari 25 meter. Karena ketinggian cerobong, beruntungnya kebakaran tidak sampai mengenai karyawan.

“Ketinggian thermal oxidizer lebih dari 25 meter, apakah cukup aman, saya jawab iya karena desainnya yang cukup aman,” kata Agus kepada Radio Suara Surabaya, Kamis.

Asap tebal sisa kebakaran di thermal oxidizer (TOX) di PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Kamis (9/4/2020). Foto: Istimewa

Ia mengatakan, saat ini pihaknya belum dapat mengetahui pasti penyebab terjadinya kebakaran karena proses investigasi masih dilakukan.

Saat kejadian, Tim Operasi Penanggulangan Keadaan Darurat (OPKD) langsung berusaha untuk menjalankan operasional pemadaman api. Sehingga dalam waktu 40 menit, api sudah mampu dijinakkan.

“Kami ada tim untuk hal-hal darurat, yakni OPKD. Jadi pas kejadian seluruh anggota OPKD dikerahkan untuk memadamkan api dan segera melakukan langkah-langkah evakuasi sampai tahapan pendinginan,” tambahnya.

Akibat kebakaran ini, diperkirakan Pertamina mengalami kerugian 45 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day) dan beberapa kegiatan operasional terpaksa harus dihentikan.

“Untuk sumur-sumur gas kita hentikan dulu. Kalau Loss Production Opportunity (LPO) belum bisa menjual langsung ke Indonesia Power, itu saja. Kerugian yang kami alami LPO sekitar 45 MM (MMSCFD, red) atau 45 juta standar volume gas,” tambahnya.

Ia berharap, proses perbaikan tidak memakan waktu yang lama agar proses produksi lebih cepat segera dilakukan kembali.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs