Minggu, 24 November 2024

Tempat Wisata Harus Siapkan Satgas Covid-19 untuk Awasi Protokol Kesehatan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Emil Dardak saat meninjau protokol kesehatan di Jatim Park 3 Kota Batu, Minggu (27/7/2020). Foto: Humas Pemprov Jatim

Setidaknya sudah ada 100 sektor wisata dan 479 desa wisata yang sudah dibuka di Jawa Timur. Emil Elistianto Dardak Wakil Gubernur Jatim meminta pengelola wisata menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung.

Tidak hanya itu, dia juga meminta agar pengelola tempat wisata membentuk satuan tugas (Satgas) Covid-19 yang mengawasi penerapan protokol kesehatan secara ketat. Karena antusiasme masyarakat sangat tinggi.

“Dengan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menyediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan akan mempersempit penyebaran Covid 19,” ujarnya dalam keterangan pers resmi, Senin (27/7/2020).

Emil sempat meninjau penerapan Protokol Kesehatan di Jatim Park 3, Kota Batu, Minggu (26/7/2020) kemarin. Dia apresiasi Wali Kota Batu dan pengelola Jatim Park 3 mengenai kesigapan mencegah penularan Covid-19.

Selain didukung satgas Covid-19, beberapa perlengkapan yang mendukung protokol kesehatan juga sudah tersedia. “Saat masuk Jatim Park 3 protokol kesehatan sudah berlapis,” ujarnya.

Dia menyebutkan, di lokasi itu dia temukan banyak sekali tempat cuci tangan yang menggunakan sensor pedal, sehingga meminimalisir pengunjung menggunakan tangan dalam pengoperasiannya.

Selain itu, jumlah pengunjung yang datang juga dibatasi. Jatim Park 3 yang seharusnya mampu menampung 10 ribu pengunjung saat ini hanya dibatasi menjadi lima ribu pengunjung per hari.

Tujuannya, meminimalisir kontak sentuhan pengunjung satu dengan yang lainnya karena berdesak-desakan. “Hal ini menjadi contoh baik, sejalan dengan protokol kesehatan yang diterbitkan Disbudpar Jatim,” katanya.

Suami Arumi Bachsin itu juga mendapati tersedianya ruang isolasi khusus bagi pengunjung yang teridentifikasi gejala Covid-19 dengan indikasi suhu tubuh pengunjung lebih dari 37,3 derajat celcius.

Ruang isolasi itu dilengkapi dengan tenaga medis lengkap dengan alat pelindung diri (APD) mulai masker, hazmat, dan google glass. Tenaga medis yang diperbantukan adalah lulusan farmasi dan kebidanan.

“Ruang isolasi tersebut dipergunakan saat ada situasi terburuk. Jadi ada exit plan yang berguna untuk meminimalisir penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Dalam menekan penyebaran dan meminimalisir terjadinya klaster baru di tempat wisata Emil mengatakan, Pemprov Jatim akan tetap melakukan strategi gas dan rem dalam mengontrolnya.

Artinya, penyebaran Covid-19 di tempat wisata akan terjadi apabila dalam pengelolannya pengunjung tidak dibatasi jumlahnya dan tidak disediakan sarana kesehatan di dalamnya.

Sistem seperti itu menjadi cara paling ampuh dalam meminimalisir dan mengendalikan timbulnya klaster baru di tempat wisata.

“Misalkan ada penularan maka harus menerapkan sistem 3T yaitu tracing, testing, dan treatment. Dengan seperti itu, maka akan segera diketahui sumber dan penyebarannya,” ujarnya.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
32o
Kurs