Jumat, 22 November 2024
Dua Hari Pelaksanaan PSBB Jilid II

Tambahan Kasus Covid-19 di Jatim Tetap Eksponensial

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Tabel kasus Covid-19 di Jatim termutakhir pada Rabu (13/5/2020). Foto: Humas Pemprov Jatim

Selama dua hari pelaksanaan PSBB jilid ke-II di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, tambahan kasus Covid-19 di Jawa Timur masih eksponensial. Angka penambahannya di atas 100 kasus.

Selasa (12/5/2020) kemarin, jumlah tambahan kasus sebanyak 115. Rabu (13/5/2020) ini, kasus Covid-19 di Jatim bertambah 117 menjadi 1.766 kasus terkonfirmasi positif.

Jumlah pasien Covid-19 dari total kasus di atas yang masih dirawat, baik di rumah, di gedung, atau di rumah sakit juga bertambah. Dari 1.213 pada Selasa menjadi 1.322 pada Rabu.

Adapun dari sejumlah pasien yang masih dirawat itu, sebanyak 837 pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, 126 orang dirawat di gedung observasi, dan 359 orang isolasi mandiri di rumah.

Tambahan kasus terbanyak di Jatim pada Rabu ini masih didominasi Kota Surabaya. Dari 117 orang yang dinyatakan positif Covid-19 di Jatim, 72 di antaranya berdomisili di Surabaya.

Dengan adanya tambahan 72 kasus baru, total infeksi Covid-19 di Kota Pahlawan menjadi 870 orang terjangkit. Jumlah itu setara 49,2 persen orang terjangkit Covid-19 di seluruh Jawa Timur.

Daerah penyumbang kasus baru terbanyak kedua adalah Kabupaten Sidoarjo. Ada 21 kasus baru di Kota Udang pada Rabu. Secara kumulatif total kasusnya jadi 227 orang terjangkit.

Penambahan jumlah kasus yang masih eksponensial di Jatim ini merupakan hasil dari langkah aktif Gugus Tugas Covid-19 di setiap kabupaten/kota maupun di tingkat provinsi.

Tidak ada penjelasan soal ini dari Gugus Tugas Covid-19 Jatim pada Rabu, karena tidak ada konferensi pers seperti hari-hari sebelumnya. Tetapi pernyataan Emil Dardak Wagub Jatim cukup mewakili.

Dalam konferensi pers di Grahadi Selasa (12/5/2020) kemarin, Emil menyatakan bahwa penambahan jumlah kasus secara eksponensial di Jatim adalah gabungan dari beberapa hal.

Pemprov Jatim terus menjalankan langkah yang dia sebut 3T. Yakni Tracing, Testing, dan Treatment. Tim tracing di masing-masing kabupaten/kota di Jatim sudah sangat aktif bekerja.

Orang-orang yang berhasil teridentifikasi sebagai bagian dari kontak erat pasien-pasien terjangkit sudah ditelusuri secara detail dan dikelompokkan dalam klaster-klaster yang tercatat.

Ada 52 klaster penularan Covid-19 di Jawa Timur yang sudah teridentifikasi, termasuk di antaranya sejumlah klaster besar seperti Pelatihan Petugas Haji Indonesia di Asrama Haji Surabaya.

Juga klaster penularan di Pabrik PT HM Sampoerna Tbk Rungkut 2 Surabaya, serta sejumlah klaster lain yang lokusnya ada di sejumlah pasar, juga di beberapa mal yang ada di Surabaya.

Selain tracing, sebagai langkah testing, Pemprov Jatim juga sudah mendistribusikan puluhan ribu rapid test kit serta menambah laboratorium pemeriksa dan kapasitas tes PCR-nya.

Sampai Selasa kemarin ada sembilan laboratorium pemeriksa yang ditunjuk Kemenkes untuk bisa melakukan pemeriksaan tes PCR. Total kapasitasnya mencapai 1.564 tes per hari.

Sedangkan dalam hal treatment atau penanganan, sejak beberapa waktu lalu Khofifah Gubernur Jatim mendorong setiap daerah di Jatim agar menyiapkan ruang observasi penanganan pasien Covid-19.

Sementara, Pemprov Jatim saat ini sudah menunjuk dan menyetujui sejumlah 99 rumah sakit di seluruh Jatim untuk menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.

“Manakala hasilnya seperti ini (peningkatan kasus di Jatim) memang merupakan gabungan dari beberapa hal. Langkah pro aktif tapi kita juga punya ruang untuk lebih disiplin lagi, menjaga diri lagi,” ujar Emil.

Kabar baiknya, terkonfirmasi ada empat pasien dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan konversi tes PCR dua kali atau sudah sembuh pada Rabu. Total yang sembuh jadi 278 orang atau 15,74 persen.

Masyarakat Jawa Timur juga patut berduka atas kematian empat pasien Covid-19 lainnya: tiga pasien di Surabaya dan satu pasien di Sidoarjo. Total kematian di Jatim menjadi 166 pasien atau setara 9,4 persen.

Perlu diketahui, secara kumulatif tercatat ada sebanyak 4.372 pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim. Ada 1.963 pasien yang masih diawasi sedangkan 423 orang lainnya meninggal.

Sementara jumlah total orang dalam pemantauan (ODP) di Jatim sampai Rabu sebanyak 21.738 orang. Sebanyak 4.295 orang masih dipantau, 78 orang dinyatakan meninggal.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs