Jumat, 22 November 2024

Tak Ingin Kebanjiran Lagi, Warga Mojokerto Gotong Royong Bersihkan Sampah di Bendungan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Masyarakat sekitar bersama BPBD, Dinas PU Kabupaten Mojokerto, TNI/Polri, dan relawan bergotong royong membersihkan tumpukan sampah. Foto: Fuad Maja FM untuk suarasurabaya.net

Banjir selama dua hari, sejak Minggu (31/10/2020), yang terjadi di Desa Wunut, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto dipicu oleh tersumbatnya dam air oleh tumpukan sampah. Sampah menggunung, mulai dari ranting pepohonan, hingga akar besar.

Melihat peristiwa tersebut, masyarakat sekitar bersama BPBD, Dinas PU Kabupaten Mojokerto, TNI/Polri, dan relawan bergotong royong membersihkan tumpukan sampah di dua dam air di Desa Ngarjo dan Desa Sadar Tengah, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto. Sedangkan, pemerintah desa setempat mengerahkan alat berat untuk membersihkan tumpukan sampah di sungai.

Sholihin Arif Kepala Desa Sadar Tengah mengatakan, pembersihan sampah yang menutup dam air dilakukan untuk menanggulangi banjir, seperti yang terjadi di Desa Wunut.Tersumbatnya dam air Sungai Sadar biasanya juga berimbas pada tiga desa yang ada di Kecamatan Mojoanyar.

“Biasanya imbas akibat sampah yang menyumbat dam ini berimbas pada tiga Desa yaitu Wunut, Sadar, dan Ngarjo,” ujarnya kepada Fuad Maja FM, Senin (02/11/2020).

Kata dia, pihak desa telah mengajukan beberapa kali proposal pembenahan dam air yang ada di Desa Sadar Tengah. Sebab Dan Air tersebut sudah tak lagi berfungsi bertahun tahun. Sehingga pengoperasian sistem buka tutup dam dilakukan secara manual oleh warga.

“Kita sudah ajukan beberapa kali, kurang lebih empat kali kepada pihak terkait. Namun mereka mulai dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Dinas PUPR, maupun Dinas Pengairan saling lempar. Meraka saling mengklaim tidak memiliki wewenang,” ungkapnya di lokasi.

Sholihin berharap agar pemerintah pusat ataupun pihak terkait segera memberikan kejelasan atas pembenahan dam yang ada di Desa Sadar Tengah karena hal serupa terjadi sudah bertahun-tahun.

“Ini kalau tidak segera diperbaiki, ya akan seperti ini. Banjir juga akan terus terjadi toh ini sampah juga sampah kiriman dari atas bukan dari sini,” tegasnya.

Sementara itu, Tani, warga Desa Wunut yang rumahnya terimbas luapan sungai mengatakan, air mulai masuk ke pemukiman sejak dua hari yang lalu.

“Ini sudah mulai surut, tadi pagi ada beberapa rumah yang terendam air,”ungkapnya.

Menurutnya, banjir yang terjadi di Desa Wunut merupakan imbas dari melubernya air dari sungai sadar yang tak mampu menampung besarnya debit air. Terlebih beberapa dam air tertutup sampah. “Ini sudah bertahun tahun terjadi, tapi belum ada solusi juga dari pemerintah,” ujarnya.(fad/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs