Jumat, 22 November 2024

Tahap Pertama, Jatim Dapat Jatah 317 Ribu Vaksin Covid-19

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Simulasi vaksin Covid-19 di RSI Jemursari, Surabaya, pada Jumat (18/12/2020). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan, Pemprov Jatim mendapat jatah 317 ribu vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat untuk dua kali vaksin terhadap sasaran di tahap awal.

Dengan jumlah vaksin tersebut, setidaknya ada 158.500 orang di Jawa Timur yang akan mendapatkan dua kali injeksi pada tahap awal pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini.

Gubernur Perempuan Pertama di Jatim itu memastikan, Pemprov Jatim sudah dalam posisi siap untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat.

Pemprov Jatim sudah punya 8.501 vaksin carier, 1.800 lemari pendingin untuk menyimpan vaksin, serta 2.404 pelaksana vaksinasi dan sejumlah programmer di setiap kabupaten/kota.

Khofifah yakin, rentang vaksinasi terhadap 158.500 orang sasaran vaksin tidak lebih dari 14 hari dengan kesiapan yang sudah dilakukan oleh Pemprov Jatim.

“Jadi pelaksanaan vaksin tidak sampai berbulan-bulan, kecuali jika mendapat tambahan vaksin kami akan siapkan penambahan vaksinator sekaligus Fasyankes-nya,” katanya.

Jumat (18/12/2020) ini, Khofifah menghadiri simulasi Vaksin Covid-19 di RSI Jemursari Surabaya. Dia bersyukur, KH Miftahul Akhyar Ketua MUI Pusat turut hadir.

Kehadiran Ketua MUI yang juga Rais Aam PBNU itu, kata Khofifah, bisa memberikan gambaran dan keyakinan kepada masyarakat bahwa Vaksin Covid-19 itu halal.

“Allhamdulillah, hari ini simulasi vaksin Covid-19 di Jatim dihadiri Kiai Miftakhul Akhyar Ketua Umum MUI Pusat. Ini menunjukkan bahwa vaksin ini halal,” ujar Khofifah di RSI Jemursari.

Kehalalan, kata dia, jadi bagian penting dalam pelaksanaan vaksinasi. Sebanyak apapun vaksin Covid-19 yang disiapkan, kalau masyarakat masih ragu, vaksinasi tidak akan sukses.

Mantan Menteri Sosial itu juga mengapresiasi RSI Jemursari yang bersedia ditunjuk Kementerian Kesehatan menjadi contoh bagi rumah sakit swasta lain di Jatim.

Dokter Muhammad Budi Hidayat Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan menghadiri simulasi vaksin Covid-19 ini di RSI Jemursari.

Menurutnya, semua unsur masyarakat harus turut menyukseskan vaksinasi Covid-19 di Jatim bersama pemerintah untuk tujuan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Simulasi vaksinasi Covid-19 yang digelar di Surabaya, kata Budi Hidayat, untuk mengetes dan mengecek penerapan SOP, SDM, kapasitas, dan alat penyimpanan vaksin di Jatim.

Mantan Kepala KKP Kelas I Surabaya itu menggambarkan, Vaksin Covid-19 ini telah diburu oleh seluruh dunia. Pemerintah pun melibatkan TNI-Polri dalam pendistribusian ke daerah.

“Dari data logistik, vaksinator, dan faskes yang ada, setelah kami hitung, Jatim mampu menyelesaikan vaksinasi sekitar 6 bulan. Kami berharap pelaksanaannya bisa sukses,” katanya.

Prof. Ramdani Direktur RSI Jemursari mengatakan, rumah sakit yang dia pimpin siap melaksanakan simulasi dan memberi dukungan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jatim.

Perlu diketahui, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) telah menetapkan RSI Jemursari sebagai rumah sakit vaksinasi internasional. Baik vaksinasi meningitis haji dan umroh.

“Allhamdulillah RSI Jemursari sejauh ini tidak ada masalah karena kita telah ditunjuk KKP sebagai tempat vaksinasi internasional baik haji maupun umroh,” ungkapnya.

Meski demikian, Ramdani menjelaskan, untuk pelaksanaan vaksinasi Covid -19 perlu ada sedikit tambahan, yakni prosedur yang perlu dikaji sehingga pelaksanaannya peru kehati-hatian.

Tidak hanya dihadiri Ketua MUI Pusat, simulasi vaksinasi Covid-19 di Surabaya itu juga dihadiri KH. Marzuki Mustamar Ketua PWNU Jatim dan Dr. H.M Zulfikar As’ad Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Islam NU (Arsinu).(den/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs