Saleh Partaonan Daulay anggota Komisi IX DPR RI mengatakan, pasien yang diduga terjangkit virus Corona harus dijaga dan diawasi secara ketat. Standar pengawasannya harus sama dengan yang dilakukan oleh negara-negara lain.
Dengan begitu, kata Saleh, dipastikan pasiennya tidak menjangkiti orang lain. Pernyataan Saleh ini terkait pasien positif Corona di RSUP Persahabatan yang dikatakan kabur.
“Ini kan yang di rumah sakit persahabatan sempat disebut kabur. Belakangan disebut, yang bersangkutan hanya keluar menemui keluarganya. Terus dijemput lagi dan sekarang sudah dirawat lagi. Apakah prosedur seperti ini sudah standar?” ujar Saleh kepada suarasurabaya.net, Jumat (13/3/2020).
Menurut Saleh, ada perbedaan keterangan dari pihak Rumah Sakit dan jubir pemerintah. Sebelumnya, pihak rumah sakit menyebut kabur. Lalu dikoreksi jubir pemerintah dan dinyatakan tidak kabur. Tapi pergi untuk mengurus keluarga.
“Perbedaan keterangan seperti ini tidak semestinya terjadi. Bisa saja orang memahaminya berbeda-beda. Padahal, dalam situasi seperti ini, pemerintah harus menunjukkan kalau memang benar-benar sigap untuk melakukan penanganan,” jelasnya.
Lagi-lagi, kata Saleh, ini menunjukkan kelemahan dari sisi manajemen komunikasi. Ada banyak jubir yang bicara. Selain jubir resmi pemerintah, ada lagi jubir rumah sakit. Kalau setiap rumah sakit punya jubir, dan jubir bicaranya berbeda-beda, bisa saja akan ada kesimpangsiuran informasi.
“Kita harapkan, pemerintah memperbaiki dan mensinkronkan persoalan komunikasi seperti ini,” pungkas Saleh.(faz/ang/ipg)