Selain memang sedang menunggu arahan Dinas Pendidikan Surabaya terkait pembelajaran tatap muka, sejumlah sekolah di Surabaya mulai siapkan strategi masing-masing.
“Sejauh ini kami tetap menunggu arahan dari dinas. Namun demikian kami sudah menyiapkan beberapa strategi dalam rangka dimulainya pembelajaran tatap muka nanti,” terang Yohanes Mardi Jono kepala SMAN 15 Surabaya.
Langkah awal sebelum uji coba, lanjut Yohanes, adalah melakukan polling pada orang tua peserta didik terkait kesediaan mengikuti pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Kami pasti akan uji coba dulu sebelum diterapkan. Dan sebelum uji coba, kami lakukan polling atau pengumpulan jejak pendapat kepada orang tua. Ini penting dilakukan menyangkut keamanan dan kenyamanan peserta didik dan orang tua,” lanjut Yohanes.
Hasil polling nantinya diharapkan memberikan gambaran bahwa tidak hanya peserta didik yang siap dengan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini, tetapi orang tua juga wajib paham bagaimana pembelajaran tatap muka di sekolah akan dilaksanakan nantinya.
Yohanes menambahkan bahwa protokol kesehatan nantinya juga akan diutamakan sebagai bagian dari pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini.
“Tentunya pertimbangan utama dan terpenting saat dilaksanakannya pembelajaran tatap muka adalah kepatuhan pada protokol kesehatan,” tegasnya, Jumat (23/10/2020).
Sementara itu ditemui di tempat terpisah, Isa Anshori Pemerhati Pendidikan menyampaikan jika memang sudah siap dengan segala protokol termasuk protokol kesehatan, pembelajaran tatap muka memang harus dimulai kembali.
“Toh sampai sejauh ini pembelajaran daring juga tidak maksimal. Kalau memang protokol kesehatan dan sarana serta prasarana pendukung pembelajaran tatap muka dipenuhi, menurut saya memang belajar tatap muka harus dimulai, ” pungkas Isa Anshori. (tok/dfn)