Sampai Rabu (12/8/2020) hari ini belum ada pengumuman kapan pelaksanaan sekolah atau pembelajaran tatap muka dilaksanakan. Namun demikian sejumlah sekolah di Kota Surabaya mulai lakukan persiapan, seperti yang dilakukan SMKN 6 Surabaya menggelar simulasi sekolah tatap muka.
Pada Rabu ini menjelang pukul 07.00, halaman sekolah SMKN 6 Surabaya sudah dijaga oleh dua orang petugas yang tidak lain adalah guru, dan bertugas melakukan pemeriksaan suhu tubuh maupun kelengkapan protokol kesehatan kepada siswa yang akan masuk ke lingkungan sekolah.
Setiap siswa, wajib mengikuti protokol ini, tanpa terkecuali. Termasuk para guru atau tamu yang akan memasuki sekolah. Setelah melalui pemeriksaan suhu tubuh, siswa yang telah memakai masker atau ditambah face shield langsung menuju sejumlah titik wastafel untuk mencuci tangan.
Usai mencuci tangan, masing-masing siswa mulai menuju kelas, dan sebelum memasuki kelas mereka dihentikan guru untuk diperiksa kelengkapannya terkait protokol kesehatan. Mulai dari masker hingga kewajiban untuk tetap menjaga jarak saat berada di lingkungan sekolah maupun di dalam kelas, saat mengikuti pelajaran.
Muhammad Bahrun Kepala SMKN 6 Surabaya menyampaikan bahwa protokol kesehatan menjadi bagian penting sekaligus pertimbangan utama dna terpenting terkait dengan pembelajaran tatap muka yang bakal dijadwalkan nanti.
“Termasuk kuota kelas yang bisa jadi hanya akan terisi sekurangnya 25% dari jumlah total daya tampung tiap kelas. Giliran mengikuti pembelajaran, juga akan diatur sedemikian rupa sehingga siswa hanya mengikuti pembelajaran tatap muka sekitar 3 jam saja. Ini adalah bagian dari protokol kesehatan yang kami terapkan untuk pembelajaran tatap muka nanti,” terang Bahrun, Rabu (12/8/2020).
Di dalam kelas yang hanya berisi sekitar 10 siswa saja, sebagai bagian dari 25% total kuota kelas, juga disertai bangku dan meja belajar di tata sedemikian rupa dengan jarak tertentu. Sehingga antara satu siswa dengan siswa lainnya tidak berdekatan dalam rangka penerapan physical distancing.
“Nantinya juga akan ada jadwal pembelajaran tatap muka untuk seluruh siswa mulai kelas 10 sampai 12. Artinya siswa tidak terus menerus mengikuti pembelajaran tatap muka, tetpai akan dikombinasikan dengan daring. Mulai dari siswa kelas 10 ada jadwal yang kami susun sedemikian rupa, sehingga protokol kesehatan tetap bisa diterpakan,” tegas Bahrun.
Pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka di SMKN 6 Surabaya ini ditambahkan Bahrun merupakan satu diantara upaya mempersiapkan siswa, guru dan sekolah untuk menyambut penerapan sekolah tatap muka yang entah kapan akan mulai diberlakukan.
“Kami ingin mempersiapkan. Jadi kalau nanti memang diterapkan atau diberlakukan maka kami sudah memiliki ketentuan-ketentuan yang sudha dipahami oleh para guru dan siswa. Oleh karena itu pada simulasi ini, kami juga tetap melakukan evaluasi-evaluasi,” pungkas Bahrun.
Sementara itu, sampai Rabu (12/8/2020) aktivitas pembelajaran di SMKN 6 Surabaya masih tetap dilaksanakan secara daring. Sekurangnya 2.400 siswa SMKN 6 Surabaya mulai kelas 10 sampai dengan 12 memang masih melakukan proses belajar daring di rumah terkait pandemi Covid-19 yang belum usai.(tok/ipg)