Senam Sehat di Bawah Bentangan Bendera 1,3 Kilometer

Warga Dukuh Karangan, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75 dengan acara yang unik. Mereka menggelar senam sehat di bawah bendera merah putih yang telah mereka bentangkan sepanjang 1,3 kilometer menggantung sepanjang kampung Dukuh Karangan RT 04 RW 03.

Pembentangan bendera yang diikuti oleh warga kampung Dukuh Karangan RW 3 pada Minggu sore (15/8/2020) itu menghabiskan total 20 rol kain, 10 rol merah, 10 rol putih yang pendanaannya didapat dari warga serta donatur luar. Dalam acara ini, berkali-kali pembawa acara mengingatkan peserta untuk tetap menggunakan maskernya dan menjaga jarak ketika pelaksanaan kegiatan.

Kusnan Hadi, penggagas acara menyebutkan, sebelumnya telah meminta ijin secara lisan kepada Satpol PP untuk pelaksanaan acara ini.

“Mereka sudah mengizinkan dengan syarat tetap mengikuti protokol kesehatan, makanya kita berani menyelenggarakan” ujar Cak Kusnan seperti yang dilaporkan Anton Reporter suarasurabaya.net.

Senada dengan Paringgono, Ketua RW 3 dalam sambutannya mengatakan, izin penyelenggaraan kegiatan ini di wilayah RW-nya lebih ditekankan alasan kesehatan.

“Seperti kita tahu, senam dibawah matahari langsung bisa menyehatkan badan. Belum lagi pelaksanaannya yang bersama tetangga dan rekan-rekan bisa menghilangkan kejenuhan karena sudah terlalu banyak mengurung diri di rumah” ujarnya sembari tak lupa tetap mengingatkan aturan kesehatan.

Warga pun nampak antusias mengikuti senam dibawah komando instruktur yang berpengalaman. Hentakan musik yang menambah ceria membuat semangat, hingga keringat bercucuran. “Sekalian berjemur, mbak” teriak mereka saling menyemangati di bawah matahari sore yang mulai menghangat.

Kalau ibu-ibunya sore ini semangat mengikuti senam, sehari sebelumnya bapak-bapak dari Dukuh Karangan tak kalah semangat mengibarkan bendera merah putih sepanjang total 1.300 meter yang mengelilingi wilayah RT 04. Diketahui bendera itu sudah mereka siapkan jauh hari sebelumnya.

“Mulai 1 Agustus kita sudah proses jahitnya, bergantian antar warga yang sempat dan ada waktu,” ujar Cak Kusnan.

Dan sebelum matahari benar-benar menghilang, setelah instruktur senam menyelesaikan bagian pendinginan, rangkaian acara sore ini ditutup dengan Pesta Polo Pendem. Panitia yang telah menyiapkan umbi-umbian dalam beberapa wadah sigap membagikan kepada peserta, yang menyambut antusias hidangan serba rebus yang menyehatkan.(ton/tin/lim)