Jumat, 22 November 2024

Selama Pandemi, Kriminalitas Jalanan di Sidoarjo Menurun Tapi Peredaran Narkoba Meningkat

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi salah satu kenakalan remaja curanmor. Grafis: Gana suarasurabaya.net

Tingkat kriminalitas jalanan di Kabupaten Sidoarjo menurun drastis selama pandemi Covid-19. Namun berita baik ini berbanding terbalik dengan kasus peredaran narkoba yang meningkat.

Kombes Pol Sumardji Kapolresta Sidoarjo mengatakan, turunnya tingkat kejahatan jalanan di Sidoarjo tidak terlepas dari patroli yang dilakukan polisi selama 24 jam.

“Secara umum tingkat kejahatan jalanan di Sidoarjo menurun drastis karena kami aktif melakukan patroli 24 jam. Kami tidak ingin situasi sulit yang dirasakan masyarakat selama pandemi dibebani dengan kriminalitas jalanan,” kata Kombes Pol Sumardji kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (27/8/2020).

Turunnya tingkat kriminalitas jalanan tidak terlepas dari upaya pembentukan kampung tangguh di banyak titik di Sidoarjo. Menurut Sumarji, keberadaan check point membuat penjahat akan berfikir dua kali saat melangsungkan aksi karena adanya penjagaan yang ketat.

“Kampung Tangguh itu kan ada cek point itu sangat membantu sekali. Kejahatan itu berawal dari lingkungan-lingkungan yang dianggap sepi. Kalau check point berjalan, orang mau berbuat kejahatan di lingkungan ketat kan yo wedi tho (ya takut kan),” ujarnya.

Namun kabar baik itu berbanding terbalik dengan jumlah pengungkapan kasus narkoba yang semakin meningkat. Meski yang diungkap polisi merupakan narkoba dalam jumlah kecil, namun jumlah kasusnya semakin banyak di Sidoarjo.

“Khusus kasus narkoba, saat pandemi boleh dikatakan meningkat. Buktinya di tempat saya hampir setiap hari ada pengungkapan narkoba dan jumlah pemakainya besar. Perbedaannya, pengedar dalam jumlah kecil, seperti 1 gram, 2 gram sampai 5 gram,” tambah Sumardji.

Selama ini, pengungkapan kasus narkoba di Sidoarjo jarang melibatkan bandar-bandar besar. Hal ini menurut Sumarji menjelaskan bahwa Sidoarjo merupakan tempat penjualan narkoba karena tidak secara detail asal distribusi barang haram tersebut.

“Biasanya kami juga koordinasi dengan pihak bandara, tapi juga tidak sebegitu besar. Kalau jalur distribusi barang-barang haram memang dari kota-kota besar,” ujarnya.

Sumardji menambahkan, pentingnya kedaran menjadi polisi terhadap diri sendiri harus ditingkatkan. Salah satunya segera melapor saat melihat sesuatu yang mencurigakan. Sekaligus tidak berbuat sesuatu yang membuat orang lain curiga.

“Bisa menghubungi 110 atau melapor ke polsek terdekat. Juga harus berhati-hati, jangan naik sepeda motor, sendiri, berhenti di jalanan sepi. Itu kan mencurigakan,” katanya.(tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs