Jumat, 22 November 2024

Sekretariat Presiden Serahkan Keris Pusaka dan Ribuan Artefak ke Museum Nasional Indonesia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Heru Budi Hartono Kasetpres (kiri) bersama Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan (kanan), di sela acara penyerahan 1500 artefak dan pusaka kepada Museum Nasional Indonesia, Kamis (27/8/2020). Foto: Biro Pers Setpres

Pemerintah melalui Sekretariat Presiden, hari ini, Kamis (27/8/2020), menyerahkan sebanyak 1.500 benda pusaka dan artefak kepada Museum Nasional Indonesia.

Salah satu benda pusaka yang diserahkan ke museum adalah Keris Bugis lapis emas buatan tahun 1.900. Keris itu merupakan warisan budaya Nusantara yang sebelumnya tersimpan di pusat kebudayaan Kota Delft, Belanda.

Prosesi penyerahan benda-benda bersejarah itu berlangsung di Gedung Museum Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Heru Budi Hartono Kepala Sekretariat Presiden mengatakan, Mark Rutte Perdana Menteri Belanda mengembalikan keris pusaka itu kepada  Joko Widodo Presiden, waktu berkunjung ke Indonesia, 23 November 2019.

“Kami dari Sekretariat Presiden beserta jajaran menyerahkan sebuah keris dari Bugis yang telah diberikan Perdana Menteri Belanda pada tanggal 23 November 2016, pada waktu berkunjung ke Indonesia, ke Bogor, dan menyerahkan kepada Bapak Joko Widodo Presiden RI,” ujar Heru.

Kasetpres berharap, benda pusaka dan berbagai artefak bersejarah itu disimpan dengan baik di Museum Nasional Indonesia, diteliti oleh para ahli, dan disosialisasikan kepada masyarakat.

“Hari ini, secara resmi kami menyerahkan kepada Museum Nasional untuk disimpan, diteliti, dan mungkin disosialisasikan kepada masyarakat,” imbuhnya.

Kemudian, Kasetpres menyerahkan Keris Bugis itu secara simbolis kepada Hilmar Farid Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Usai menerima tambahan koleksi benda bersejarah, Hilmar Farid menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sekretariat Presiden.

Rencananya, keris pusaka dan artefak bersejarah itu akan disosialisasikan kepada masyarakat melalui seminar virtual.

Acara sosialisasi tersebut nantinya melibatkan para peneliti, budayawan, sejarawan serta masyarakat umum.(rid/tin/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs