Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan, jumlah pemeriksaan metode polymerase chain reaction (PCR) per orang di Indonesia, masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurutnya, sampai sekarang Indonesia baru bisa mencapai 35,6 persen dari standar pengetesan sampel per hari yang ditetapkan WHO.
Berdasarkan standar WHO, idealnya tes PCR (1:1000) satu berbanding seribu orang per pekan.
Kalau mengikuti standar WHO, Indonesia yang berpenduduk 260 juta jiwa seharusnya melakukan pengetesan sebanyak 267.700 orang per pekan, atau sekitar 38 ribuan orang per harinya.
Kata Dokter Wiku, Indonesia sementara ini baru bisa mencapai pemeriksaan sebanyak 95.463 orang per pekan, atau sekitar 13 ribuan orang per hari secara nasional.
Walau masih belum sesuai standar WHO, sebanyak 320 laboratorium di bawah 12 lembaga yang ada, lanjut Wiku, terus berupaya keras untuk meningkatkan target pemeriksaan.
“Memang capaiannya masih jauh dari standar internasional. Pemerintah Indonesia berupaya keras untuk memenuhi targetnya, saat ini sudah ada 320 laboratorium dibawah 12 lembaga yang seluruhnya berupaya keras meningkatkan testing ini dengan baik,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Sekadar informasi, Joko Widodo Presiden sudah pernah menginstruksikan Satgas Covid-19 melakukan pelacakan, pemeriksaan dan isolasi mandiri secara masif.
Khusus untuk tes PCR, Presiden menargetkan pemeriksaan sebanyak 30 ribu sampel per hari di seluruh Indonesia.(rid/dfn/ipg)