Sapi kurban Joko Widodo Presiden yang diserahkan ke Masjid Al Akbar Surabaya akan disembelih besok, Sabtu (1/8/2020). Pemotongan hewan kurban di masjid ini akan dimulai pukul 06.00 WIB. Sedangkan, untuk sapi kurban presiden akan dimulai pukul 09.00 WIB.
Helmy M Noor Humas Masjid Al Akbar Surabaya mengatakan, sapi kurban presiden berjenis peranakan ongole (PO) dengan warna putih ini memiliki berat 1,040 kg.
“Umurnya 4 tahun. Tinggi Gumba 159 Cm, Panjang Badannya, 186 Cm, dan lingkar dada 234 Cm. Sapi ini berasal dari perternak H Soleh asal Desa Banyu Tengah Panceng Gresik,” kata Helmy, Jumat (31/7/2020).
Selain sapi kurban presiden, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dan Emil Dardak Wakil Gubernur ikut berkurban di masjid Al Akbar. Keduanya juga berkurban sapi tipe peranakan ongole (PO) berwarna putih.
Hanya saja, kata Helmy, beratnya berbeda dari sapi presiden.
“Sapi kurban Gubernur Jatim beratnya 1.010 Kg. Sedangkan sapi Wagub 945 Kg,” ujarnya.
Sapi kurban Gubernur dan Wakil Gubernur sama-sama berasal dari peternak H Teguh Desa Takerharjo Solukuro, Lamongan.
Helmy mengatakan, Masjid Al Akbar Surabaya akan menerapkan protokol penyembelihan kurban pada Idul Adha tahun ini, sesuai dengan protokol kesehatan yang ada.
Aturan ini didasari pada SE Menag 18/2020 Tentang Penyelenggaran Sholat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban 1441 H, Surat Edaran Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Awan Nomor 0008/SE/PK.320/F/06/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban dalam Situasi Wabah Bencana Non Alam Covid-19, serta Fatwa Majelis Ulama Indonesia No 36 Tahun 2020 tentang Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban saat wabah Covid-19.
Sejumlah protokol yang diterapkan diantaranya penempatan lokasi khusus menyembelih dan proses penyembelihan. Lokasi penyembelihan akan berada di lantai dasar seluas 2.000 meter persegi dan tertutup untuk umum.
Sebelum penyembelihan, lokasi juga akan disemprot dengan disinfektan. Semua petugas dan relawan wajib pakai APD dan menerapkan Protokol Covid-19.
“Daging (hewan qurban) akan dikemas dalam besek dengan berat 1,5 kg. Pemilahan daging dan jeroan disupervisi langsung Tim FKH Unair dan Dinas Peternakan Provinsi Jatim. Pendistribusiannya langsung ke masyarakat. Data penerima daging qurban diperoleh dari Kelurahan sekitar Masjid Al Akbar. Tidak ada pembagian daging Qurban di area Masjid Al Akbar,” ujarnya.
Pasca prosesi penyembelihan dan pembagian, limbah kurban akan diolah menjadi kompos yang nantinya dimanfaatkan untuk tanaman yang ada di sekitar area Masjid Al Akbar. (bas/tin)