Jumat, 22 November 2024

Sampai Desember, 342 Petugas Medis dan Petugas Kesehatan Gugur Terpapar Covid-19

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Hari Dokter Nasional Ilustrasi dokter. Foto: kate.id

Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengungkapkan, sudah ada 342 tenaga medis dan tenaga kesehatan yang gugur karena terinfeksi Covid-19 waktu menjalankan tugasnya.

Berdasarkan data dari Maret sampai 5 Desember 2020, tercatat 192 dokter, 14 dokter gigi, dan 136 perawat yang meninggal dunia.

Dokter yang meninggal dunia terdiri dari 101 dokter umum (4 di antaranya guru besar), 89 dokter spesialis (7 di antaranya guru besar), serta 2 residen. Semuanya dari 24 IDI Wilayah (provinsi) dan 85 IDI Cabang (kabupaten/kota).

Berdasarkan data provinsi, di Jawa Timur 39 dokter, 2 dokter gigi, dan 36 perawat. DKI Jakarta 31 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat. Sumatra Utara 24 dokter dan 3 perawat, dan Jawa Barat 17 dokter, 3 dokter gigi, dan 18 perawat.

Lalu, Jawa Tengah 17 dokter dan 21 perawat, Sulawesi Selatan 7 dokter dan 3 perawat, Banten 7 dokter dan 2 perawat, Bali 6 dokter, DI Aceh 6 dokter dan 2 perawat, Kalimantan Timur 5 dokter dan 3 perawat, Riau 5 dokter, DI Yogyakarta 5 dokter dan 2 perawat, Kalimantan Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat.

Sumatra Selatan 4 dokter dan 5 perawat, Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat, Sulawesi Utara 3 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sumatra Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat, Kalimantan Tengah 1 dokter dan 2 perawat.

Di Lampung 1 dokter dan 1 perawat, Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat, Bengkulu 1 dokter, Sulawesi Tenggara 1 dokter dan 2 dokter gigi, Papua Barat 1 dokter, Papua 2 perawat, DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat, Nusa Tenggara Timur 1 perawat, Kalimantan Barat 1 perawat.

Eka Mulyana Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI mengatakan, tingginya lonjakan pasien serta angka kematian akibat Covid-19, peringatan supaya semua pihak waspada dan disiplin protokol kesehatan.

“Orang yang mengabaikan protokol kesehatan sama saja mengorbankan keselamatan diri sendiri, keluarga serta orang-orang di sekitarnya,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (5/12/2020).

Menurutnya, pandemi Covid-19 bisa diatasi dengan kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah, tenaga medis dan kesehatan serta masyarakat.

Lebih lanjut, Tim Mitigasi PB IDI secara khusus mengingatkan tenaga medis dan tenaga kesehatan selalu waspada serta tetap menjalankan pedoman standar perlindungan, baik waktu melakukan pelayanan, bersama keluarga atau bersama komunitas.

Sementara itu, Weny Rinawati anggota Tim Pedoman dan Protokol Tim Mitigasi PB IDI mengingatkan para tenaga kesehatan jangan sampai menurunkan kualitas alat pelindung diri (APD) yang dipakai.

“Standar level APD yang wajib dipakai para tenaga kesehatan adalah level tertinggi, sesuai risiko tempat pelayanan,” tegas Dokter Weny.

Dia berharap, pemerintah dan pengelola fasilitas kesehatan juga menyediakan APD yang layak untuk para tenaga kesehatan dan tenaga medis.(rid/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs