Publik membutuhkan radio bukan semata sebagai media massa tapi juga medium solusi saat pandemi Covid-19. Ini disampaikan Errol Jonathans CEO Suara Surabaya saat menjadi pemateri dalam pemateri Media Gathering Persiapan New Normal Life yang digelar Kominfo Jatim dan KPID Jatim di Surabaya, pada Kamis (9/7/2020).
“Saat Covid-19, publik membutuhkan radio sebagai medium solusi. Tidak cukup jadi media saja,” katanya.
Ia mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 dan menghadapi New Normal, radio harus mampu menjadi kanal dan kontributor informasi soal Covid-19 dan new normal.
“Isu Covid-19 dan new normal life ini benefit yang dibutuhkan masyarakat. Ketika masyarakat kebingungan soal apa itu new normal life, radio harusnya berperan di sini dengan kekuatan suara dan enggagement yang kuat,” ujarnya.
Ia menegaskan, karakteristik radio membuat medium ini punya kekuatan di public engagement yang membuat kuonsumen, pendengar, atau klien, menyatu karena ada emosi dari faktor suara yang jadi kekuatan media ini.
“Radio punya kekuatan menggerakkan. Kalau media online mampu memviralkan, media radio mampu menggerakkan,” kata Errol.
Terkait peliputan Covid-19, ia berpendapat, tidak selamanya bad news is good news. Ia mengatakan, saat ini publik membutuhkan banyak sekali good news is good news. Ia yakin, saat ini orientasi publik lebih membutuhkan media massa yang memberikan solusi dan inspirasi.
“Kelihatannya orientasi publik hari ini sudah lebih mengarah ke peran media yang lebih banyak memberikan sokusi, inspriasi, dan gagasan orang untuk bangkit. Publik butuh solusi konkret hari ini. Media mustinya tidak terlibat dalam pertikaian, dan sebagainya,” katanya. (Bas/rst)