Hasil pemeriksaan rontgen dada terhadap guru les Bahasa Mandarin yang saat ini dirawat di ruang isolasi khusus Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, mengindikasikan bukan virus korona.
“Kriteria yang perlu diperhatikan kan batuk, pilek, demam, itu masuk. Tetapi ada satu lagi pemeriksaan yang kita pastikan dari rontgen foto dada tidak mengindetifikasikan pasien Corona Virus,” kata dr Pesta Parulian Marulung kepada Radio Suara Surabaya, Senin (27/1/2020).
Meski begitu, sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan untuk mewaspadai penyebaran virus korona, pasien saat ini dirawat di ruang isolasi karena memiliki riwayat pernah mengunjungi China dan mendarat di Indonesia pada 5 Januari lalu.
“Kenapa di isolasi? kita sesuai arahan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan sampai kita buktikan bahwa dia (pasien) benar-benar bukan pasien terinfeksi virus corona,” tambahnya.
Saat ini, pihak RSUD dr Soetomo masih akan melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan.
“Jadi kita menegakkan diagnosa kan ada anamnese, pemeriksaan fisik, ada pemeriksaan laboratorium, ada pemeriksaan diagnostik penunjang lainnya. Jadi semua kita lakukan dan hari ini kita ambil (hasil) lab tenggorokannya untuk memeriksa kepastian apakah ini golongan korona atau golongan non korona,” ujarnya.
Dr Pesta mengingatkan agar masyarakat tidak panik. Jika mulai mengalami batuk dan pilek, diminta masyarakat segera memeriksakan diri ke pusat layanan kesehatan terdekat dan tidak menganggap sepele gejala flu.
“Kalau batuk pilek segera ke pusat kesehatan terdekat, nanti disana akan di screening karena dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kota sudah mengaktifkan tim pinere (penyakit infeksi New Emerging dan Re-Emerging),” ujarnya.(tin/rst)