Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menolak kapal pesiar yang akan bersandar di Kota Pahlawan. Terbaru, ada kapal MV Columbus yang rencananya bersandar di Surabaya 12 Maret mendatang.
Ikhsan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Surabaya mengatakan, keputusan itu di ambil atas masukan dan saran dari warga, serta yang paling penting, untuk melindungi warga dari virus COVID-19.
“Jadi, warga sudah mulai resah karena rencana kedatangan Kapal Pesiar MV Columbus 12 Maret mendatang, sehingga kami memutuskan tidak menerima atau menolak kunjungan kapal pesiar ini,” kata Ikhsan, Selasa (10/3/2020).
Menurut Ikhsan, keputusan itu sudah melalui rapat koordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk dengan Syahbandar, KKP, Imigrasi, Bea Cukai, PT Pelindo dan berbagai pihak yang terlibat dalam penerimaan kapal pesiar itu.
“Hasil dari rapat itu, Pemkot Surabaya menunda sementara (menolak) kunjungan wisata penumpang maupun kru kapal pesiar di wilayah Kota Surabaya,” kata dia dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net.
Rapat itu juga menghasilkan kesimpulan bahwa pihak Otoritas Pelabuhan dan Syahbandar Tanjung Perak tidak menolak kedatangan MV Columbus di Tanjung Perak selama ada rekomendasi dari KKP, Imigrasi, dan Bea Cukai, yang menyatakan kru dan penumpang aman dari virus corona.
Sementara, pihak perusahaan Ship Agent Buana Lintas Lautan Line Surabaya sebagai perwakilan general agent ISS Malindo & Tour, Operator Intercruises, diminta untuk tidak masuk ke Kota Surabaya pada tanggal 12 Maret 2020 bagi kapal MV Columbus.
“Jadi intinya, kami tetap menolak kedatangan kapal pesiar ini. Dan penolakan ini bukan yang pertama, sebelumnya juga sudah pernah dan ini berlaku bagi semua kapal pesiar,” tegasnya dalam.
Setelah ada keputusan dan rapat koordinasi, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya juga akan mengirimkan surat penundaan kunjungan kapal pesiar itu.
Surat itu akan dikirimkan kepada Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, CEO Regional Jawa Timur PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).
“Dalam surat itu, sebenarnya Pemkot Surabaya mengapresiasi rencana kedatangan kapal pesiar itu untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Kota Surabaya. Tetapi, kami juga memperhatikan masukan dan saran dari masyarakat,” ujarnya.
Ikhsan juga menjelaskan, sebenarnya Risma juga sangat antusias dengan rencana kedatangan kapal pesiar itu. Bahkan biasanya, Risma sendiri yang memerintahkan kepada jajarannya untuk menyiapkan transportasi wisatawan saat keliling di Kota Surabaya.
“Sebenarnya, kami juga sudah menyiapkan berbagai acara internasional yang biasa mengundang tamu-tamu dari luar negeri, tapi semua itu dibatalkan dulu, karena khawatir dengan penyebaran virus COVID-19 ini,” katanya.
Bahkan, ada pihak dari kementerian dari luar negeri yang berencana berkunjung ke Surabaya turut dibatalkan karena khawatir ada penyebaran virus ini.
Kunjungan-kunjungan kerja Risma sebagai Wali Kota yang cukup urgen ke luar negeri pun turut dibatalkan karena kekhawatiran terhadap virus corona.
Semua pembatalan itu dilakukan sebagai wujud antisipasi. Menurut Ikhsan, kalau satu pintu saja jebol, ini akan membuat ke khawatiran kepada semua masyarakat di sekitarnya. “Semoga Surabaya selamat dari virus ini,” kata Ikhsan.(den/rst)