Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengimbau warganya pemilik kendaraan bernomor polisi (nopol) luar daerah segera melakukan mutasi. Karena itu akan berdampak pada pendapatan kota.
“Sehingga kami pemerintah kota punya pendapatan (pendapatan asli daerah/PAD) yang lebih besar untuk pembangunan, operasional dan maintenance,” kata Risma dalam keterangan resmi, Minggu (1/3/2020).
Menurutnya, Kota Surabaya butuh biaya cukup besar, salah satunya untuk pembangunan jalan. Karena itu ia berharap, ketika kendaraan sudah digunakan di Surabaya maka sebisa mungkin berpindah.
Baginya, semua itu merupakan bentuk kontribusi untuk pembangunan Kota Surabaya. Apalagi, Kota Pahlawan ini tidak seperti daerah lain yang punya kekayaan alam pertambangan atau pun wisata alam.
Karena itulah, kata Risma, untuk membuat Surabaya maju dan sejahtera, peran serta masyarakat sangat dibutuhkan.
“Bisa cek sendiri pendapatan masuk berapa, pengeluaran berapa. Sehingga saya harus berpikir bagaimana mengelola kota ini seefektif dan seefisen mungkin,” ujarnya.
Terlebih, kata dia, efektifitas dan efisiensi yang dimiliki Kota Surabaya bisa dibandingkan dengan daerah lain. Semua itu terbukti dari pesatnya perubahan kota sepuluh tahun terakhir.
“Karena itu saya harap masih butuh banyak. Banyak pembangunan yang belum selesai. Seperti di Wonokromo, JLLB, dan box culvert. Kalau semua sudah selesai, saya yakin kota ini akan menjadi kota yang nyaman,” tuturnya.
Selain membangun jalan, selama ini Pemkot Surabaya juga membangun sepanjang jalur hijau. Semua itu dilakukan pemkot agar kualitas udara di Kota Pahlawan terus menjadi lebih baik.
“Meskipun warga banyak menggunakan mobil tapi kami terus berupaya membangun jalur hijau. Sekali lagi saya harap warga Surabaya yang plat kendaraannya masih di luar daerah untuk diganti. Mengingat kebanyakan mobil-mobil mewah yang platnya di luar L,” kata dia.(tin)