Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya meminta kepada lurah se-Surabaya agar terus menggerakkan masyarakat untuk memperkuat wilayahnya dalam menekan dan memutus penyebaran Covid-19. Sebab, lurah adalah ujung tombak pemimpin yang mengetahui langsung kondisi masing-masing masyarakat di wilayahnya.
“Kalau ada warga yang sedang kesulitan ayo turun, mumpung kalian bisa berbuat baik, tidak semua orang diberikan kesempatan. Jangan sampai ketika ada warga yang sakit tidak ada yang tahu,” kata Wali Kota Risma saat menggelar video teleconference (vidcon) bersama lurah se-Surabaya di Halaman Balai Kota, Sabtu (20/6/2020).
Melalui vidcon tersebut, Wali Kota Risma juga menginstruksikan lurah agar terjun langsung ke lapangan untuk mengarahkan masyarakat harus berbuat apa. Khususnya di tengah menghadapi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Namun begitu, pola penanganannya juga harus disesuaikan dengan kondisi di masing-masing wilayah. Sebab, Kota Surabaya ini terkenal dengan masyarakatnya yang heterogen.
“Anda sama seperti saya, cuma lingkupnya lebih kecil. Saya berharap sekali lagi ayo kita turun, kita lihat masyarakat barangkali ada warga yang butuh bantuan bapak ibu sekalian. Diarahkan masyarakatnya harus berbuat apa, harus apa. Kalau kerja tulus tidak perlu takut,” pesan dia.
Apalagi, kata dia, saat ini kondisinya begitu berat. Tak hanya bagi setiap pemerintah, tapi masyarakat juga terdampak pandemi Covid-19. Makanya, Wali Kota Risma mendorong para lurah untuk mencari warganya yang mengalami kesusahan, terutama mereka yang mengalami dampak ekonomi karena pandemi Covid-19.
“Ayo ditata, dicari, jangan sampai ada masalah. Misalnya ada warga kena PHK, dia keahliannya apa itu dilaporkan, kita akan coba bantu sehingga mereka bisa bekerja lagi,” jelas dia.
Wali Kota Risma mengaku, bahwa setiap laporan camat dan lurah yang masuk dari masing-masing wilayah selalu dia baca. Meski setiap hari begitu banyak laporan yang masuk, hal itu tak jadi masalah. Bagi dia, yang terpenting adalah jangan sampai ada warga yang mengalami kesulitan namun perangkat di wilayah tidak mengetahuinya.
“Karena kita adalah pelayan masyarakat, kita dibayar dengan keringat rakyat. Beda ketika kita kerja di perusahaan. Karena itu semua nanti akan kita pertanggungjawabkan,” tuturnya.
Wali kota yang juga menjabat Presiden UCLG Aspac ini juga berpesan kepada para lurah agar terus mengingatkan warganya untuk tetap waspada menghadapi Covid-19, meski dalam wilayah itu tidak ditemukan kasus Covid-19. Karenanya, ia berharap para lurah terus menggerakkan masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.
“Misal kalau warga mau ke pasar itu harus apa, kalau pergi kerja mereka harus apa. Ini memang tidak mudah, tapi saya mohon kerjasamanya teman-teman. Pastikan warga tidak boleh ada yang kena, jangan sampai mereka tertular. Kalau kita tidak bisa memotong ini, maka ekonomi akan sulit, jangankan ekonomi, makanan pun akan sulit untuk ke depannya,” pungkasnya. (iss)