Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya minta warga Surabaya menjaga kepercayaan pemerintah dengan menjalankan protokol ketat saat menuju new normal.
Pemerintah Kota Surabaya akan menyusun protokol di semua lini kehidupan dengan lebih detail. Mulai dari pusat perbelanjaan, perhotelan, restoran, pasar, konstruksi dan sebagainya.
“Saya ingin sampaikan kepada warga Surabaya bahwa kepercayaan dari Gubernur dan Forpimda Jatim ini kita tidak boleh ceroboh. Kalau kemarin banyak yang mengeluh ke saya ingin kehidupan normal tapi dengan protokol kesehatan ketat, ayo kita lakukan. Kita harus jaga kepercayaan itu, kita harus jaga semuanya, kita tidak boleh sembrono karena yang bisa jaga diri kita itu kita, bukan orang lain,” ujar Risma di Rumah Dinasnya Jalan Sedap Malam, Senin (8/6/2020) malam.
Risma menegaskan, akan mengatur protokol ketat bagi berbagai lini usaha dan aktivitas warga di tengah transisi new normal ini. Risma minta warga Surabaya membuktikan bisa disiplin mentaati protokol yang dibuat pemerintah.
“Saya minta seluruhnya, hotel, restoran, mal, pertokoan, perdagangan, pasar semuanya saja termasuk bengkel dan kontruksi. Ayo kita jaga, kita buktikan bahwa kita warga surabaya yang menghormati dan mentaati protokol yang sudah dibuat oleh pemerintah,” kata Risma.
Menurut Risma, penerapan new normal ini lebih berat. Karena semakin banyak protokol yang harus ditaati warga dalam beraktivitas.
“Ini justru malah lebih berat karena di pundak kita terdapat kepercayaan, mari ayo kita jaga. tidak boleh lengah dan sembrono. Kalau kemarin sudah disiplin, misalkan sudah cuci tangan, pakai masker, jaga jarak kita harus lebih disiplin lagi,” katanya.
“Kalau misalkan kita pergi ke mal, lalu di mal penuh jangan masuk dulu, itu risikonya. Kalau warung ternyata penuh, kita harus antri, jaraknya dua meter, kita harus cuci tangan, seluruh penjual di warung-warung harus, wajib hukumnya pakai masker dan semuanya pakai masker bukan hanya penjual warung saja, supaya kita tidak tertular. Karena penyakit ini, orang itu bisa pembawa atau carrier, dia kena penyakit tapi badannya sehat, bisa lari, main bola, bisa macam-macam tapi dia carrier. Ini lah yg bahaya menularkan penyakit kepada kita, saudara kita atau bahkan kita sendiri yang carrier,” tambah Risma.
Penerapan kehidupan baru ini kata Risma tidak boleh dipahami kebebasan dari semua protokol menghindari Covid-19. Seluruh warga bahkan harus mentaati protokol yang lebih detail dari pemerintah.
“Mari kita semua taati peraturan, tidak boleh rea reo, tidak boleh seolah-olah lepas. Tidak boleh, tetap harus disiplin, tolong ini. Karena kepercayaan itu berat. Tidak bisa merasa diri kita bebas, ini belum selesai, masih banyak saudara-saudara kita yang di RS, masih banyak petugas medis berjuang yang menyembuhkan saudara kita yang ada di RS karena itu jangan ditambah lagi dengan kita tidak disiplin,” ujarnya.
Pernyataan imbauan protokol new normal ini disampaikan Risma usai mengikuti rapat evaluasi PSBB Surabaya Raya bersama Kepala Daerah Gresik, Sidoarjo dan Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi. Menurut Risma rapat itu menghasilkan keputusan diserahkan ke tiga daerah di Surabaya Raya.
“Hasil rapat tadi diserahkan ke daerah masing-masing,” kata Risma. (bid/ang/ipg)