Momentum Natal adalah waktu yang paling ditunggu oleh umat Kristiani di seluruh dunia yang biasa dirayakan dengan meriah dan penuh sukacita. Namun tidak dalam perayaan tahun ini, di mana hari lahirnya Yesus Kristus jatuh di tengah pandemi Covid-19. Meski begitu, tidak mengurangi makna hari Natal bagi umat Kristiani di seluruh dunia.
Dilaporkan oleh Ariono Arifin reporter Voice of America (VoA), momen Natal tahun ini warga Amerika lebih antusias dalam menghias rumah.
“Di sini mereka banyak yang kecewa karena gak bisa ke mana-mana karena pandemi. Orang mencari alternatif kesenangan dengan menghias rumah. Kalau tahun ke tahun memang ada tradisi menghias rumah, tapi makin ke sini makin heboh. Makin banyak peminatnya menghias rumah karena gak ada kerjaan, gak bisa ke mana-mana akhirnya mereka menghias rumah, akhirnya rumahnya dikunjungi banyak orang untuk foto,” lanjutnya.
Ario mengatakan, tokoh-tokoh yang identik dengan Natal seperti Snowman, Sinterklas, rusa dan beragam ornamen lainnya. Bahkan, warga punya aplikasi khusus untuk mengetahui rumah mana saja yang memiliki hiasan Natal.
“Mereka punya aplikasi Neighborhood. Di situ diminta mencantumkan location tag. Nah di situ nanti bisa tahu rumah mana saja yang sedang dihias, terus keliling terus foto-foto,” imbuhnya.
Sedangkan untuk Misa, ada gereja yang menyelenggarakannya secara virtual dan ada juga yang menyelenggarakan dengan tatap muka jemaah terbatas.
“Yang masuk diselang-seling, dibatasi banget dan semua jendela dibuka untuk memaksimalkan ventilasi,” kata Ario.
Menurutnya, bagi warga Amerika Natal tahun ini lebih berasa humble dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Bisa dibilang tahun ini lebih humbling. Lebih merasa dengan adanya pandemi ini gak bisa ke mana-mana. Sudah disarankan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular sebaiknya jangan mengadakan kumpul-kumpul lebih dari 10 orang.”
Ada beberapa warga Indonesia di Amerika yang biasanya rumahnya menjadi jujugan untuk berkumpul saat Natal tiba, menggantinya dengan bertemu daring.
“Karena gak kumpul, makan bersama. Di sini banyak orang Indonesia yang tiap Natal lebaran sering bikin acara, kadang di rumah orang ataupun di Dubes. Berhubung sekarang pandemi, perayaan dilakukan virtual antara sesama umat gereja, mereka merayakan bersama via online menggantikan yang kumpul-kumpul,” ucapnya.(dfn/ipg)