Jumat, 22 November 2024

Ratusan Massa Aksi Tolak Omnibus Law yang Diamankan Polda Jatim Dipulangkan

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Irjen Pol Fadil Imran Kapolda Jatim memulangkan ratusan massa yang sempat diamankan polisi saat aksi tolak omnibus law. Foto: Istimewa

Ratusan massa aksi yang diamankan polisi saat aksi penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law di beberapa titik di Surabaya dan Malang, dipulangkan hari ini, Jumat (9/10/2020). Itu disampaikan Irjen Pol Fadil Imran Kapolda Jatim.

Ratusan massa aksi itu sebelumnya diamankan pada Kamis (8/10/2020), karena diduga melakukan pengrusakan beberapa fasilitas umum dan melakukan tindakan melawan petugas. Massa yang diamankan itu juga dilakukan rapid test, jika hasilnya reaktif maka akan ditindaklanjuti dengan swab test.

“Setelah dilakukan pendataan dan pemeriksaan, adik-adik pelajar, mahasiswa, dan teman-teman buruh yang kemarin turun ke beberapa titik untuk melakukan unjuk rasa, akan saya pulangkan,” ujar Fadil di Mapolda Jatim.

Fadil menyatakan, diamankannya para pelajar, mahasiswa, dan buruh yang terlibat kerusuhan, hanya untuk diberikan edukasi. Tujuannya, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

Dia juga menambahkan, setiap orang berhak menyampaikan pendapat, tapi harus sesuai dengan aturan yang ada.

“Saya hanya ingin mengedukasi adek-adek saya pelajar, mahasiswa, dan teman-teman saya buruh. Silakan menyampaikan aspirasi, silahkan menyampaikan pendapat, kami polisi akan mengawal tapi saya tidak akan mentoleransi siapa pun yang melajukan tindakan anarkis,” ujar Fadil.

Fadil meyakini, mereka yang melakukan pembakaran fasilitas umum dan melawan petugas, bukan merupakan bagian dari pelajar, mahasiswa, maupun buruh. Menurutnya, mereka yang melakukan tindakan pengrusakan memang sejak awal berniat menimbulkan kerusuhan.

“Saya sayang dengan Kota Surabaya, saya sayang dengan Jawa Timur. Saya kira kita semua tidak ingin Kota Surabaya yang indah ini dirusak oleh orang-orang yang memang tidak mau bertanggung jawab,” kata dia.

Fadil mengimbau para orang tua dari siswa dan mahasiswa agar menasehati anak-anaknya untuk tidak mengikuti aksi, kalau tidak jelas tujuannya.

“Saya nitip kepada bapak-bapak keluarganya nanti setelah sampai di rumah tolong dinasihati lain kali kalau mau diajak melakukan unjuk rasa kalau tidak jelas tidak usah ikut,” kata Fadil. (bid/ang)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs