Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menerapkan standar operasional prosedur sesuai protokol tanggap Covid-19 dengan kedatangan bilik sterilisasi.
KH Marzuki Mustamar mengucapkan terima kasih kepada PT Petrogas dan Universitas Brawijaya Malang atas sumbangan bilik yang siap dipasang tersebut.
“Di kantor PWNU Jatim ini banyak tamu yang berkunjung, kalau hanya pengurus sudah tahu ini dan itu. Dengan adanya bilik sterilisasi ini semakin kuat ikhtiar dhahir kita,” kata Ketua PWNU Jatim tersebut, Senin (30/3/2020).
Didampingi Ketua Satgas NU Jatim Tanggap Covid-19 dan Ketua NU Care LAZISNU Jawa Timur, Kiai Marzuki berharap dengan adanya bilik sterilisasi semua akan merasa aman. Para kiai dan tamu yang ke PWNU Jawa Timur bisa lebih tenang.
“Kalau tidak ada kehati-hatian dari kita sendiri, tidak ada ikhtiar kemudian ada apa-apa di NU, ini tidak baik untuk Islam, umat, pemerintah dan bangsa. Padahal kita selalu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang tanggap Covid-19 ini,” jelasnya.
Di tempat yang sama, dr H Edy Suyanto, Ketua Satgas NU Jatim Tanggap Covid-19, mengemukakan bahwa sejak awal Maret, kantor PWNU Jatim sudah menerapakan sejumlah aturan standar. Yang dilakukan antara lain dengan menyediakan masker, hingga hand sanitizer kepada semua tamu.
Wakil Ketua PWNU Jawa Timur tersebut menjelaskan bahwa bilik yang ada merupakan sumbangan dari PT Petrogas Jatim Utama melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility) dan Universitas Brawijaya Malang.
“Kedua bilik sterilisasi ini dipasang di lantai dua dan lantai dasar kantor PWNU Jawa Timur,” ungkapnya. Dua bilik tersebut merupakan bagian dari kegiatan CSR PT PJU ini bernama Steco, singkatan dari sterilisasi corona,” lanjutnya.
Sedangkan H Abdul Wachid Mahfudz menjelaskan bahwa keberadaan bilik merupakan sinergitas holding PT PJU, anak usaha PT Jatim Energy Services bersama Renus yakni PT Renus Global Indonesia, sebuah start-up dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Direktur PT Petrogas Jatim yang juga Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur tersebut mengatakan bahwa wabah Covid-19 harus menjadi perhatian bersama, termasuk PT PJU yang merupakan BUDM milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
“Sesuai arahan dari Gubernur Jatim bahwa semua pihak, siapapun dia, untuk menyingsingkan lengan bersama pemerintah untuk menanggulangi virus Corona, sesuai dengan kemampuan masing-masing,” jelasnya.
Disampaikannya bahwa bilik sterilisasi sebagai upaya untuk menekan angka penyebaran virus Corona baru yang memicu Covid-19. Bilik sterilisasi ini tidak sebagai penyembuh orang yang positif virus Corona.
“Tapi hanya untuk mencegah atau membersihkan virus yang menempel di pakaian atau badan orang,” katanya. (bid/ipg)