Prof Dr H Haris Supratno dikukuhkan sebagai Rektor Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) periode 2020-2024 mengantikan rektor almarhum KH Salahuddin Wahid alias Gus Sholah, rektor sebelumnya, yang wafat 2 Februari lalu.
Pelantikan Rektor Unhasy ini berlangsung di Aula Rektorat Unhasy, Jombang, Senin (14/9/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, sebagian peserta mengikuti lewat zoom meeting, dan disiarkan langsung di Youtube.
Usai dikukuhkan sebagai rektor, Haris menyatakan bahwa melanjutkan perjuangan dan kemajuan yang dicapai Gus Sholah selama memimpin Unhasy sejak 2011 adalah tanggung jawab besar. Sampai Unhasy kembali menjadi perguruan tinggi level universitas setelah sekian lama jadi institut.
“Ini tugas yang tidak mudah. Maka saya meminta kerjasama kepada seluruh civitas akademika untuk bersama-sama mengembangkan Unhasy,” kata Guru Besar Sosiologi Sastra Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang sebelumnya sempat menjadi Wakil Rektor I Unhasy itu.
Sementara, Prof Dr KH Imam Suprayogo Ketua Yayasan Unhasy menuturkan, banyak universitas yang besar tapi belum tentu punya nama besar. Menurutnya, Unhasy universitas yang sudah punya nama besar dan harus jadi universitas besar.
“Unhasy selain mengisi sisi intelektual, harus dapat pula mengisi sisi rohani para mahasiswanya,” ucap mantan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang itu.
“Sebagai The Real University of Pesantren and Entrepreneurship, Unhasy harus dapat mencetak ulama yang intelektual dan juga seorang intelektual yang ulama,” tandasnya.
Dalam pelantikan rektor ini, Gus Irfan Asy’ari Sudirman Wahid atau biasa disapa Gus Ipang Wahid mewakili keluarga KH Hasyim Asy’ari. Dia menyampaikan pesan mendiang Gus Sholah semasa hidup, bahwa Unhasy harus bisa menjadi tempat majunya kebangsaan dan keislaman.
“Sebagaimana kita menyandang nama besar Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari, tokoh ulama sekaligus pahlawan Republik Indonesia, kita harus mewujudkan Unhasy sebagai tempat majunya kebangsaan dan keislaman,” ungkap putra pertama mendiang Gus Sholah itu.
Gus Ipang menambahkan, perjuangan seluruh elemen di dalam Unhasy dan Tebuireng pada umumnya, saat ini harus melanjutkan cita-cita besar Gus Sholah. Terlebih Unhasy merupakan salah satu peninggalan dan impian besar beliau.
“Mari kita sama-sama menjaga dan merawatnya sebaik mungkin,” ajak kiai muda yang juga Komisaris Angkasa Pura I tersebut.
Turut hadir dalam acara ini sejumlah pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng seperti KH Abdul Hakim Mahfudz, Gus Iqbal Billy Wahid (putra Gus Sholah), H Abdul Ghofar Sekretaris Utama Ponpes Tebuireng, dan para dzurriyah Tebuireng serta jajaran dosen Unhasy.
Pelantikan juga dihadiri Prof Dr Nurhasan Rektor Unesa, Prof Dr Bambang Yulianto MPd Wakil Rektor Bidang Akademik, dan Prof Dr Budi Jatmiko MPd Rektor Universitas Dinamika.
Tampak sejumlah ucapan selamat berupa karangan bunga di sejumlah area pelantikan, di antaranya dari Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak Wagub Jatim, Prof Dr Mas’ud Said Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim, dan sejumlah pimpinan perguruan tinggi di Jatim.(den)