Jumat, 22 November 2024

Presiden Perintahkan Jajarannya Mengevaluasi Pelaksanaan PSBB

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden dalam rapat terbatas melalui video konferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/4/2020). Foto : Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden meminta jajarannya melakukan evaluasi total terkait penanganan Covid-19, khususnya mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menurut Jokowi, evaluasi tersebut dibutuhkan untuk menyempurnakan program-program dan kebijakan selanjutnya.

“Hari ini saya ingin ada evaluasi total yang sudah kita kerjakan dalam penanganan Covid-19, terutama evaluasi PSBB secara lebih detail. Plus-minusnya apa? Sehingga bisa kita perbaiki,” ujar Presiden dalam rapat terbatas melalui video konferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/4/2020).

Pada kesempatan itu, Presiden kembali menekankan kepada jajarannya di daerah mengenai pentingnya pengujian sampel uji secara masif, kemudian diikuti dengan pelacakan agresif terhadap orang-orang yang memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien Covid-19.

Selain itu, yang juga perlu dilakukan adalah mengisolasi ketat orang-orang yang diduga terpapar.

“Tiga hal itu yang harusnya sering, terus-menerus, ditekankan kepada seluruh daerah. Sekali lagi, pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat,” tegasnya.

Sebelumnya, pemerintah sudah mendistibusikan sejumlah alat pemeriksaan sampel melalui tes polymerase chain reaction (PCR).

Dengan adanya alat tersebut, Presiden berharap dalam sehari lebih dari 10 ribu tes yang bisa dilakukan.

Lebih lanjut, Jokowi juga meminta evaluasi dan perbaikan terhadap sistem rujukan dan manajemen penanganan di rumah sakit.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kelebihan kapasitas di rumah-rumah sakit rujukan Covid-19.

“Manajemennya betul-betul harus diatur. Mana yang sedang dan ringan serta mana yang berat dan memerlukan penanganan yang lebih intensif di rumah sakit. Saya juga sangat mengapresiasi cara-cara konsultasi medis dengan menggunakan teknologi. Saya kira harus lebih dikembangkan lagi sehingga kontak antara pasien dengan dokter itu bisa dikurangi,” imbuhnya.

Presiden pun kembali menegaskan soal pentingnya distribusi logistik untuk tetap terlaksana di tengah pandemi Covid-19.

Apalagi, dalam waktu beberapa hari ke depan masyarakat akan menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan yang tentunya membutuhkan kecukupan logistik dan stok pangan di tengah masyarakat.

“Pastikan distribusi logistik dan kelancaran produksi betul-betul tidak ada hambatan di lapangan. Stok pangan cukup, pastikan agar kita memasuki Bulan Ramadan ini betul-betul memiliki sebuah kepastian mengenai stok pangan,” ucapnya.

Terakhir, Presiden menginstruksikan agar bantuan sosial bagi warga kurang mampu yang terdampak Covid-19 dapat segera dimulai dengan cepat dan tepat sasaran.

Untuk tahap awal, tadi pagi, bantuan sosial mulai disalurkan kepada 1,2 juta keluarga penerima manfaat di wilayah DKI Jakarta, secara simbolis dari Gerbang Istana Merdeka, Jakarta.

Untuk selanjutnya, bantuan akan disalurkan kepada keluarga penerima manfaat lainnya di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).

“Saya ingin agar bantuan sosial kepada yang kurang mampu ini betul-betul tepat sasaran. Ada kontrol pengawasan dan cek lapangan sehingga barang-barangnya itu bisa diterima oleh penerima dengan baik dan sekali lagi bisa tepat sasaran,” pungkasnya.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs