Sabtu, 23 November 2024

Presiden: Penerapan New Normal di Setiap Daerah Harus Berdasarkan Data Faktual

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden memberikan keterangan terkait persiapan penerapan new normal, Rabu (24/6/2020), di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: Istimewa

Pemerintah akan segera menerapkan tatanan normal baru (new normal) secara bertahap, di daerah yang sudah bisa mengendalikan penyebaran Covid-19.

Dalam menentukan daerah yang bisa menerapkan new normal, pemerintah mengacu pada data-data dalam sebuah sistem bernama Bersatu Lawan Covid (BLC).

Hal itu disampaikan Joko Widodo Presiden, pada Rabu (24/6/2020) siang, dalam keterangan pers, di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Menurut Presiden, sistem data terintegrasi tersebut merupakan penunjuk arah untuk mendeteksi perkembangan penanganan pandemi Covid-19.

Dengan Sistem BLC, pemerintah bisa menentukan zonasi tingkat penularan Covid-19 dengan cepat dan aktual.

“Data-data yang kita miliki sangat komplet, dan dari data-data itu kami (pemerintah) memutuskan kebijakan-kebijakan. Sebuah daerah yang ingin masuk (menerapkan) new normal, juga melalui tahapan-tahapan data yang kita lihat. Pra kondisinya seperti apa, waktunya kapan, kemudian prioritasnya di sektor apa? Semuanya berdasarkan data-data yang kami miliki,” kata Presiden.

Sekadar informasi, sistem data Bersatu Lawan Covid merupakan hasil kerja sama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan, dan lembaga terkait lainnya.

Sistem tersebut punya fungsi integrasi dan konsolidasi data, seperti data kesehatan, data kependudukan, data logistik, dan data lainnya yang dihimpun dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Implementasi Sistem BLC untuk analisa penerapan new normal juga mengacu pada 11 indikator pilar epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan juga pelayanan kesehatan.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs