Pemerintah akan segera menerapkan tatanan normal baru (new normal) secara bertahap, di daerah yang sudah bisa mengendalikan penyebaran Covid-19.
Dalam menentukan daerah yang bisa menerapkan new normal, pemerintah mengacu pada data-data dalam sebuah sistem bernama Bersatu Lawan Covid (BLC).
Hal itu disampaikan Joko Widodo Presiden, pada Rabu (24/6/2020) siang, dalam keterangan pers, di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Menurut Presiden, sistem data terintegrasi tersebut merupakan penunjuk arah untuk mendeteksi perkembangan penanganan pandemi Covid-19.
Dengan Sistem BLC, pemerintah bisa menentukan zonasi tingkat penularan Covid-19 dengan cepat dan aktual.
“Data-data yang kita miliki sangat komplet, dan dari data-data itu kami (pemerintah) memutuskan kebijakan-kebijakan. Sebuah daerah yang ingin masuk (menerapkan) new normal, juga melalui tahapan-tahapan data yang kita lihat. Pra kondisinya seperti apa, waktunya kapan, kemudian prioritasnya di sektor apa? Semuanya berdasarkan data-data yang kami miliki,” kata Presiden.
Sekadar informasi, sistem data Bersatu Lawan Covid merupakan hasil kerja sama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kementerian Kesehatan, dan lembaga terkait lainnya.
Sistem tersebut punya fungsi integrasi dan konsolidasi data, seperti data kesehatan, data kependudukan, data logistik, dan data lainnya yang dihimpun dari 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Implementasi Sistem BLC untuk analisa penerapan new normal juga mengacu pada 11 indikator pilar epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan juga pelayanan kesehatan.(rid/iss/ipg)