Sabtu, 23 November 2024

Ponpes Gontor 2 Kerahkan Alat Bantuan Alumni untuk Swab Ribuan Santri

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo Jumat (10/7/2020). Foto : Humas Pemprov Jatim

Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo akan maksimalkan alat swab hasil sumbangan alumni untuk deteksi virus SARS CoV-2 pada ribuan santri yang ada, setelah ditemukan adanya belasan santri positif Covid-19.

Dari 1.773 santri di Ponpes Gontor 2, Ponorogo, diketahui ada 11 orang santri yang sudah menjalani swab dengan hasil tes terkonfirmasi positif Covid-19. Screening dengan rapid test sudah dijalankan.

Muhammad Hudaya Wakil Pengasuh Ponpes Gontor 2 mengatakan, selain seluruh santri yang sudah kembali ke Ponpes, ada 185 guru yang juga sudah aktif melakukan proses belajar mengajar.

“Awalnya yang positif Covid-19 hanya satu orang. Lalu kami lakukan rapid test terhadap 65 santri, ada 10 orang yang hasil swab-nya positif Covid-19,” ujarnya di sela kunjungan Gubernur Jatim, Jumat (10/7/2020).

Pengasuh Ponpes Gontor dibantu tenaga medis dari Pemprov, Dokkes Polda Jatim, dan Kodam V Brawijaya yang diperbantukan ke sana, sampai sekarang telah mengetes cepat lebih dari 800 santri Gontor 2.

“Dari total yang sudah rapid test, ini di luar yang sudah positif, ada 18 orang yang reaktif. Yang positif sudah dirawat di Rumah Sakit, yang reaktif kami rawat di Wisma Gontor 1,” kata Hudaya.

Penanganan serupa juga sudah mulai dilaksanakan di Ponpes Gontor 1 dengan jumlah santri mencapai 4.300 orang dan 500 guru, juga di Universitas Darussalam Gontor dengan 1.400 mahasantri dan 300 dosen.

Kondisi belasan santri yang positif, kata Hudaya, sebenarnya sehat. Tidak terlihat sakit. Demikian juga santri lain di Ponpes, yang saat ini beraktivitas biasa, seperti tidak terjadi apa-apa.

Hudaya menegaskan, santri di Ponpes Gontor, terutama di Gontor 2, sudah terbiasa lockdown. Santri tidak diperkenankan keluar pesantren kecuali mendapat izin. Demikian halnya guru di Ponpes.

Protokol kesehatan di pondok pesantren, sejak kembalinya ribuan santri di tahun ajaran baru, juga sudah diterapkan cukup ketat. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, bilik disinfektan, dan cuci tangan.

“Bisa dilihat. Sudah tersedia banyak gentong untuk cuci tangan di sini. Santri juga sudah kami imbau, ketika kembali ke pesantren membawa masker untuk persediaan satu bulan,” ujarnya.

Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi Rektor Universitas Darussalam Gontor menambahkan, pihak pengasuh Gontor sangat berterima kasih atas ribuan paket bantuan yang diberikan Forkopimda Jatim.

“Memang itu sangat kami butuhkan. Tapi yang paling penting, kami punya alat swab hadiah alumni, saya sudah matur ke Bu Gubernur supaya bisa dipermudah penggunaannya,” ujarnya.

Saat ini, kata Amal, alat swab (dia tidak jelaskan jenisnya) itu dititipkan ke RS Aisyiah Ponorogo. Dia berharap, karena alat itu milik pribadi Ponpes Gontor, penggunaannya bisa maksimal dan efektif.

“Karena alat ini punya kami sendiri, InsyaAllah pengetesan menjadi lebih cepat untuk mengetes ribuan santri dan pengajar yang ada, sehingga antisipasi ini berjalan efektif dan efisien,” katanya.

Jumat sore, rombongan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim mengirim langsung bantuan berupa ribuan rapid test kit, puluhan ribu pak masker, juga ratusan paket sembako dari Forkopimda.

Khofifah mengakui, Ponpes Gontor 2 telah menjalankan disiplin protokol kesehatan dengan sangat baik. Dengan adanya kasus penularan ini, dia berharap penerapan protokol kesehatan diperketat lagi.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs