Kombes (Pol) Yusri Yunus Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan pengungkapan kasus 202 kilogram sabu jaringan Tmur Tengah ini merupakan kerja sama antara tim khusus Mabes Polri dengan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.
“Ini sebenarnya pengembangan yang dilakukan tim gabungan timsus Mabes Polri bersama-sama dengan Ditnarkoba Polda Metro Jaya yang memang kurun waktu lebih satu minggu kita sudah melakukan penyelidikan,” ujar Yusri di dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/12/2020).
Dari penyelidikan itu, kata Yusri, ada informasi akan masuk narkotika jenis sabu ke Indonesia dari jaringan internasional dari Timur Tengah.
“Sebagai gambaran saja bahwa ini adalah jaringan internasional internasional Timur Tengah yang kita ketahui bersama pada Januari 2020 tim ini juga telah mengungkap 288 kilo sabu-sabu di Serpong, kenudian juga mengungkap sabu 800 kg di Serang, Banten,” jelasnya.
Menurut Yusri, narkotika jenis sabu ini diduga akan dipakai untuk pembiayaan terorisme di Timur Tengah.
“Itu dugaan sementara, apakah juga akan dipakai untuk pembiayaan terorisme di Indonesia, kita masih selidiki dan mendalami,” kata dia.
Dari pengungkapan 202 kg sabu ini, polisi telah menetapkan 10 tersangka yakni TJ, AP, ZAB, PT, RW, WY, MD, MI, FA dan AH.
“10 ini sudah kita tetapkan tersangka dan telah dilakukan penahanan. Dan kita amankan total 202 kg sabu-sabu asal Timur Tengah,” tegasnya.
Yusri menjelaskan, 202 kg sabu-sabunini diamankan di sebuah hotel di Petamburan, Jakarta Pusat.
Kata dia, polisi masih terus menelusuri dan mengembangkan kasus ini untuk mengungkap kemungkinan ada orang diatasnya yang lebih besar.
Selain mengamankan ratusan kilo sabu-sabu, kata Yusri, polisi juga mengamankan barang bukti lainnya seperti beberapa telepon genggam dan satu buah mobil yang dipakai untuk mengangkut sabu tersebut.(faz/tin)
NOW ON AIR SSFM 100
