Jumat, 22 November 2024

Polda Jatim Segera Terapkan Isolasi Terbatas di Surabaya Utara

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Irjen Pol Luki Hermawan Kapolda Jatim saat konferensi pers bersama tim Gugus Tugas Covid-19 Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Foto: Denza suarasurabaya.net

Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jatim mengatakan, dalam waktu dekat Polda Jatim akan menerapkan isolasi terbatas di kawasan rawan Covid-19 di Surabaya, terutama di Surabaya Utara.

Di sini Polda Jatim mendeteksi, kasus pertama atau kasus 01 di Surabaya ada di Jalan Demak, kemudian menyebar ke berbagai lokasi lain di sekitarnya.

Luki menyebutkan, dari Jalan Demak itu kasus Covid-19 meluas ke Jalan Kenjeran (kasus 02) dengan radius sekitar 600 meter. Lalu virus menyebar ke kawasan Selatan (mulai kasus 05), tepatnya di Wonokromo.

Mulai kasus ke-14 di Surabaya, penyebaran Covid-19 di Surabaya Utara, tepatnya di Jalan Gresik (kawasan Pasar PPI), kata Luki semakin meningkat signifikan mencapai 26 kasus sehingga Pasar PPI itu pun hari ini ditutup.

“Jadi, kami sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya, juga dengan Pemkot Surabaya. Kami akan batasi lebih ketat lagi kawasan-kawasan itu (Surabaya Utara) supaya masyarakat tetap di rumah,” ujarnya.

Ada 60 personel gabungan lengkap dengan alat pelindung diri (APD) yang akan menyemprot disinfeksi ke kampung-kampung secara berkala pakai sepeda motor, karena jalan di sana terlalu sempit.

Luki juga memastikan, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan permakanan untuk warga setempat selama pemberlakuan isolasi terbatas ini, dan sejak beberapa waktu lalu sudah dilakukan sosialisasi.

“Masyarakat di sana paham betul. Mobilitasnya tinggi. Banyak buruh, pedagang pasar. Hasil testimoni masyarakat di sana, mereka berterima kasih atas perhatian pemerintah ini,” ujar Luki.

Selain pemberlakuan isolasi terbatas mulai besok, Polda Jatim juga bersiap memindahkan kawasan tertib physical distancing yang tadinya diterapkan di Jalan Tunjungan dan Jalan Darmo.

Menurutnya, pemberlakuan pembatasan Jalan Darmo dan Jalan Tunjungan sudah efektif menurunkan angka penularan di dua lokasi itu. Sehingga akan digeser ke lokasi-lokasi masih zona merah.

“Kami sudah evaluasi dengan Dirlantas, tadi sudah dilakukan survei di Jalan Kenjeran, Jalan Gresik, Jalan Jepun, Jalan Veteran, Jalan Raya Simokerto, Jalan Raya Dupak, Indrapura, Jalan Jakarta, dan Sidotopo Wetan,” ujarnya.

Di kawasan-kawasan itu selain diberlakukan isolasi terbatas juga akan diterapkan buka tutup jalan disertai pengalihan arus, yang menurut Luki, sudah mulai disosialisasikan oleh Tim Polda Jatim belakangan ini.

Kawasan physical distancing ini, seperti yang sudah beredar, juga dipindahkan ke Jalan Pandegiling. Alasannya, penyebaran virus Covid-19 sudah mulai mendekati kawasan padat penduduk itu.

“Daerah Pandegiling ini padat. Aktivitasnya sangat tinggi. Kami akan lakukan tindakan jangan sampai (Covid-19) menyebar ke daerah ini, karena lokasi ini sampai sekarang masih nihil,” kata Luki.

Kenapa Kapolda bisa menjelaskan dengan sangat detail sebaran kasus mulai dari kasus 01 sampai kasus 14 dan lokasi-lokasinya, karena Polda Jatim saat ini memiliki peta anatomi sebaran Covid-19.

Dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Rabu (15/4/2020), Kapolda menampilkan peta anatomi itu di layar lebar. Dia jelaskan, peta itu adalah peta kerawanan bagi TNI/Polri dalam melakukan tindakan.

Luki menegaskan, peta yang mengacu data-data yang didapat dari Posko Gugus Tugas Covid-19 Jatim itu tidak akan dipublikasikan untuk masyarakat. Itu hanya untuk konsumsi Tim Gugus Tugas saja.

Akurasi peta anatomi itu, kata Kapolda, sangat akurat. Tingkat ketidakakuratannya, dia klaim di bawah 50 meter karena Polda melibatkan Babinsa dan Babinkamtibmas untuk terjun ke lapangan.

“Kenapa kami buat peta anatomi ini, biar kita tahu, kita paham persebaran virus ini. Kami pakai Google Earth real time, yang kalau kita zoom, langsung kita tahu jalannya dan lain-lainnya,” kata Luki.(den/bid/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs