PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur meminta pelanggan di wilayah itu, khususnya pascabayar non-AMR (Automatic Meter Reading) untuk menggunakan fasilitas layanan “Baca Meter” mandiri, sebagai upaya mendukung langkah pemerintah terkait pencegahan Covid-19.
A Rasyid Naja Senior Manager General Affairs PLN UID Jawa Timur di Surabaya, Kamis (23/4/2020), mengatakan fasilitas Baca Meter mandiri awalnya hanya dilaksanakan PLN pusat dan kini sudah bisa dimanfaatkan pelanggan-pelanggan di daerah.
Layanan ini memberikan keleluasaan kepada pelanggan untuk memfoto sendiri kWh meter di rumah masing-masing untuk selanjutnya dikirimkan kepada PLN.
“Mekanisme Baca Meter mendiri yakni melalui Whatsapp Messenger PLN 123, caranya pelanggan menghubungi PLN dengan nomor 08122 123 123, lalu ketik “halo”, kemudian ketik “2” untuk melakukan baca meter mandiri,” kata Rasyid dalam keterangan persnya yang dilansir Antara.
Selanjutnya, pelanggan dapat membaca informasi yang muncul dengan memasukkan ID Pelanggan, dan jika ID Pelanggan dan hari baca sudah sesuai, pelanggan diperkenankan mengetik angka stand kWh meter kemudian ambil dan kirimkan foto kWh meter tersebut.
“Hasil Baca Meter mandiri tersebut akan digunakan sebagai dasar perhitungan tagihan rekening listrik, dan pola pengiriman ini dimulai untuk pemakaian April 2020 sesuai pada hari baca meter yang telah ditetapkan PLN,” katanya.
Namun, bagi yang tidak mengirimkan foto stand kWh meter, PLN akan melakukan perhitungan tagihan pemakaian listrik pelanggan untuk bulan berjalan berdasarkan rata-rata pemakaian listrik selama 3 (tiga) bulan terakhir.
Rasyid mengaku, PLN tetap berkomitmen menjaga keandalan pasokan listrik agar kegiatan Work From Home maupun Physical Distance tidak terkendala.
“Kami juga mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk dapat memanfaatkan PLN Mobile dan Contact Center 123 apabila terdapat masalah ataupun gangguan kelistrikan saat dirumah saja. Tak lupa, kepada seluruh pelanggan agar membayar listrik tepat waktu maksimal tanggal 20 setiap bulannya, melalui PLN Mobile maupun e-commerce yang ada,” katanya.(ant/tin)