Jumat, 22 November 2024

PGIS Surabaya Serukan Natal 2020 Kedepankan Aksi Sosial

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ilustrasi. Keindahan pohon Natal di Gereja Redemtor Mundi Jl Dukuh Kupang Barat 1/7 Surabaya menyambut Misa Natal 2016. Foto: Dok.suarasurabaya.net

Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Setempat (PGIS) Surabaya menyatakan, tidak menggelar perayaan Natal 2020. PGI menyarankan agar jemaat lebih mengedepankan aksi sosial dalam peringatan Natal tahun ini.

Pendeta Indro Sujarwo Ketua Umum PGIS Surabaya mengatakan, ibadah Misa pada malam Natal dilakukan secara live streaming atau online. Hal itu dilakukan sesuai arahan dan koordinasi dengan Satgas Covid-19 Surabaya.

“Perayaan ditiadakan. Rencana awal memang ada ibadah ragawi atau offline, karena awalnya kemarin menerima info dari Satgas Covid-19 menurun, tapi kemudian pergerakan cepat sekali kabarnya meningkat lagi, maka malam 25 Desember itu tidak ada offline. Semua live streaming,” ujar Indro kepada suarasurabaya.net, Senin (21/12/2020).

Indro menegaskan, ada pengecualian pada acara yang tidak memungkinkan dilakukan online, seperti pembabtisan pada 25 Desember pagi dilakukan ragawi atau offline dengan peserta yang dibatasi.

Selama ini kata Indro, seluruh gereja di Surabaya sudah mentaati arahan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya tentang pembatasan kuota jemaat dalam aktivitas di gereja maksimal 50 persen. Bahkan, kata dia pembatasan itu dilakukan sampai 40 persen jemaat.

“Kami sudah jalan sejak September kemarin. Bahkan hanya 40 persen, yang biasanya 300 jemaat hanya kami buat 120 orang, itu pun yang datang 70 orang paling banyak,” ujarnya.

Indro juga mengimbau agar para jemaat terutama yang lansia agar sementara beribadah dari rumah. Meskipun setiap gereja punya Satgas Covid-19, pihaknya tidak mau mengambil risiko.

“Kami tetap melayani ibadah lewat streaming. Kami melarang terutama yang sepuh-sepuh sementara agar tidak ke gereja, ibadah di rumah saja. Malam tahun baru kami juga live streaming,” katanya.

Pria yang juga Ketua GKJW se Majelis Daerah Surabaya Timur 2 ini juga menyarankan agar seluruh jemaat lebih mengedepankan kegiatan aksi sosial, membantu sesama di tengah pandemi ini.

“Mulai awal pandemi, kami sudah bergerak ikut membantu masyarakat terdampak. Pemuda-pemuda juga ikut ambil bagian dalam aksi sosial ini,” katanya.

Sebelumnya, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya menyarankan perayaan Natal dan Tahun Baru sebaiknya tidak digelar. Pertimbangan utama karena Covid-19 di Jatim cenderung naik.

Irvan Widyanto Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya mengungkapkan, berdasarkan kajian Persakmi dan IDI, angka kasus Covid-19 di Indonesia, dan Jawa Timur khususnya, cenderung mengalami kenaikkan. Maka dari itu, rapat koordinasi yang digelar melahirkan saran agar perayaan Natal 2020 dan tahun baru 2021 tidak digelar.

Meski begitu kata Irvan, bukan berarti umat kristiani tidak bisa melaksanakan ibadah Misa dan kebaktian Natal. Pelaksanaan ibadah Misa dan kebaktian Natal dapat dilaksanakan berdasarkan SE Kemenag nomor 23 tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Ibadah dan Perayaan Natal di Masa Pandemi Covid-19, dengan menjalankan protokol kesehatan ketat. (bid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs