Pertunjukan seni di Alun-alun Surabaya yang mengundang kerumunan ratusan warga Kamis (20/8/2020) malam mendapat kritik dari kalangan anggota DPRD Surabaya.
Arif Fathoni Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Surabaya menilai kejadian dua hari kemarin menjadi ironi. Karena Pemkot Surabaya baru sepekan kemarin mengeluarkan Surat Edaran (SE) melarang warga untuk menggelar malam tasyakuran HUT Ke-75 Kemerdekaan RI dan melarang perlombaan dengan alasan mencegah penyebaran Covid-19.
“Ini tentu jadi ironi, karena seminggu sebelumnya Pemkot melarang warga untuk menggelar malam tirakatan dalam rangka proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Acara tirakatan jauh lebih sakral dibandingkan peresmian alun-alun yang nampaknya seperti sebuah taman saja,” ujar Fathoni, Jumat (21/8/2020).
Fathoni menyayangkan, di saat kesadaran warga mulai meningkat dalam mematuhi segala anjuran Pemkot sesuai Perwali No 33 Tahun 2020, tapi justru malah Pemkot sendiri memberi teladan yang kurang baik dengan menggelar acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
“Kalau hanya sekadar mengejar legacy sebelum lengser, apa tidak sebaiknya dilakukan pada akhir tahun 2020 di saat banyak pakar memprediksi virus Covid-19 melandai,” ujar Fathoni.
Kalaupun Pemkot ingin memberikan hiburan kepada masyarakat Surabaya yang sudah mengalami kebosanan di rumah saja, mestinya Pemkot mempertimbangkan dengan matang. Pemkot mmestinya meminta saran dari pakar Epidemiologi.
“Saya berharap Pemkot mematuhi segala saran dari pakar epidemiologi, jangan pas berkaitan dengan tempat usaha yang menjadi hajat hidup orang banyak mempunyai dalih sesuai saran ahli, tapi giliran acara sendiri tidak menyandarkan pendapat para ahli, tentu yang demikian hanya akan membuat kepemimpinan yang tidak memiliki kewibawaan di depan rakyatnya,”ungkap Fathoni.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya akhirnya menunda pertunjukan seni di Alun-Alun Surabaya. Kebijakan ini dipilih setelah melihat dan mengevaluasi animo masyarakat yang berdampak pada kerumunan orang di kawasan Balai Pemuda itu selama dua hari kemarin.
“Tadi malam Ibu Wali Kota juga sudah melihat sendiri untuk kondisi di alun-alun dan beliau memerintahkan agar pagelaran itu sementara ditunda dulu,” ujar Irvan Widyanto Kepala BPB Linmas Kota Surabaya kepada suarasurabaya.net, Jumat (21/8/2020).
Irvan mengatakan, penundaan dilakukan untuk pertunjukan seni. Sedangkan Alun-alun Surabaya tetap dibuka dengan batasan pengunjung.
“Mulai besok (pertunjukan) ditunda dulu. Alun-alun sendiri dengan kapasitas tertentu itu tetap (dibuka),” katanya. (bid/ipg)