Perhiasan Rowaeni (68 tahun), ibu mertua Yurohnur Effendi Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan diduga juga hilang. Terkait kasus pembunuhan ini bermotif pencurian atau pembunuhan murni masih didalami oleh Polres Lamongan.
Yurohnur yang merupakan menantu korban menjelaskan, saat jenazah korban dimandikan tidak tampak lagi perhiasan seperti kalung dan anting yang biasa dipakai korban sehari-hari.
“Tapi yang jelas kata istri saya waktu memandikan (jenazah), biasanya ibu pakai kalung tidak ada, anting juga tidak ada, mungkin begitu, ya melihat waktu memandikan itu seperti itu,” ujar Yurohnur kepada wartawan, Sabtu (4/1/2020).
Menurut Yurohnur, sesuai cerita dari istrinya saat memandikan, goresan pergelangan korban juga patut diduga akibat dari goresan gelang yang tidak berhasil dilepas paksa oleh seseorang.
“Istri saya cerita kalau gelangnya masih ada dan goresan itu mungkin dia (pelaku) memaksa dengan ditarik diambil, mungkin dengan alat sampai ada goresan itu,” katanya.
Terkait barang-barang berharga lainnya, Yurohnur belum bisa memastikan. Karena belum dilakukan pengecekan. Yurohnur berharap, peristiwa ini segera terungkap. Pelakunya segera ditangkap.
“Ini kan sesuatu yang di luar nalar kemanusiaan kita, ya tentu saya berharap ini segera ditemukan pelakunya, dan dihukum seadil-adilnya,” katanya.
Sebelumnya, Rowaeni (68 tahun) ibu mertua Yurohnur Effendi ditemukan tak bernyawa di mushola rumahnya di Dusun Glogok, Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Jumat malam (4/1/2020).
Polisi saat ini terus mendalami kasus ini. Dua orang yang indekos di tempat korban juga diperiksa oleh Polres Lamongan. (bid/ang/iss)