Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan Rumah Sakit (RS) Lapangan di sekitar RS Kelamin, Jalan Indrapura Surabaya, untuk pasien Covid-19.
Heru Tjahjono Sekda Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa RS Lapangan tersebut dibangun sebagai antisipasi kalau rumah sakit yang sudah ada, tidak mampu menampung pasien Covid-19.
“Sekitar dua minggu yang lalu Bu Gubernur sudah menentukan letak Rumah Sakit Lapangan akan dibangun,” kata Heru saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Rabu (20/5/2020).
Rumah Sakit Lapangan yang akan beroperasi terletak di lahan belakang dan samping RS Kelamin Surabaya. Rumah sakit darurat ini terbuat dari tenda bantuan BNPB yang telah didesain sesuai kebutuhan. RS ini didesain terisolasi dengan baik. Tidak sembarang orang boleh masuk dan tidak akan mengganggu sekitarnya.
Sebanyak 40 bed telah disiapkan untuk pasien yang positif Covid-19. RS lapangan ini juga dilengkapi tempat olahraga, tempat berjemur, dan kafe agar bisa memberikan kenyamanan bagi pasien.
RS Lapangan ini tidak dilengkapi ruangan rawat inap bertekanan negatif. Ruangan bertekanan negatif ada di dalam gedung RS Kelamin.
“Dokter dan perawat yang bertugas adalah relawan. IDI, Persatuan perawat, dan relawan yang akan menangangi RS lapangan. Kami juga akan mendatangkan psikolog untuk psikologis pasien,” ujar Heru.
Jika fasilitas pendukungnya sudah selesai, kelompok pasien pertama yang akan menempati RS Lapangan ini adalah warga di daerah Kedung Baruk yang hasil tes lanjutannya positif.
Untuk diketahui, pada Selasa (19/5/2020) malam, Forkopimda Jatim meninjau Kampung Siaga atau Kampung Tangguh, di daerah Kedung Baruk, yang didesain Kapolrestabes Surabaya bersama anggotanya.
Ternyata, di kampung itu ada yang beberapa warga yang hasil rapid test-nya reaktif. Hari ini mereka akan di-PCR. Kalau positif, akan dirawat di RS Lapangan.
“Semalam kami diperintahkan untuk segera menyelesaikan RS lapangan yang masih kurang fasilitas pendamping, untuk menampung pasien yang reaktif yang hasil tes lanjutannya positif. Kalau RS Lapangan belum selesai, warga Kampung Tangguh yang positif akan dirawat di RS Menur yang masih kosong 25 bed,” kata Heru.
Sampai hari ini, Pemprov Jatim telah menyiapkan tempat observasi di BPSDM Jatim, Balongsari Tama, Tandes yang berkapasitas sekitar 300-an bed untuk pasien negatif. Kemudian ruang isolasi di RS Menur dan 200 bed di RS Kelamin.(iss/ipg)