Jumat, 22 November 2024

Pemprov Jatim Siapkan Rp87 Miliar Bantuan Sosial untuk Tiga Daerah PSBB

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Grafis : suarasurabaya.net

Pemprov Jatim telah menyiapkan bantuan sosial senilai Rp87 miliar untuk tiga daerah pelaksana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari hasil relokasi anggaran dan refocusing kegiatan APBD 2020.

Bantuan sosial ini akan diserahkan kepada Pemkot Surabaya, Pemkab Sidoarjo, dan Pemkab Gresik untuk masyarakat terdampak Covid-19 yang tidak masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Bagaimana mereka yang non PKH, BPNT, kartu sembako, bantuan langsung tunai dari Kemensos, kartu prakerja, juga bantuan tunai dana desa? Kami lakukan intervensi,” ujarnya, Senin (27/4/2020).

Khofifah bilang, sebenarnya Pemprov Jatim menyiapkan Rp549.906.600.000 untuk 750 ribu keluarga penerima manfaat di seluruh Jawa Timur. Khusus tiga daerah PSBB, ada 145 ribu keluarga sasaran Bansos.

Keluarga penerima manfaat terbanyak ada di Kabupaten Sidoarjo. Ada 65 ribu keluarga yang belum masuk dalam DTKS Kemensos. Pemprov pun mengalokasikan Rp39 miliar bantuan sosial.

Sementara di Kabupaten Gresik, kata Khofifah, keluarga sasaran bansos menurut data Pemprov Jatim sebanyak 35 ribu. Pemprov Jatim mengalokasikan Rp21 miliar anggaran bantuan sosial.

Sementara alokasi anggaran bantuan sosial untuk Kota Surabaya telah disiapkan sebanyak Rp27 miliar untuk 45 ribu keluarga terdampak Covid-19 yang belum masuk dalam DTKS.

Khofifah bilang, Pemprov Jatim akan menyerahkan bansos ini kepada Pemkab/Pemkot dan menyerahkan penggunaanya kepada masing-masing bupati/wali kota pelaksana PSBB.

“Terserah bupati/wali kota (pendistribusiannya) apakah memakai DTKS atau non DTKS. Karena mungkin di tiga daerah ini ada buruh yang dirumahkan atau tenaga kerja yang di-PHK,” ujarnya.

Dia juga mempersilakan masing-masing kepala daerah untuk menentukan cara pendistribusian bantuan sosial itu kepada keluarga terdampak. Apakah berupa sembako atau secara tunai.

Nilai bantuan sosial dari Pemprov ini, bila dibagi antara jumlah penerima manfaat dengan nominal bantuannya, masing-masing keluarga akan mendapatkan 600 ribu yang dibagikan selama tiga bulan.

“Tidak hanya untuk tiga daerah PSBB, 750 ribu keluarga itu akan kami intervensi Rp200 ribu per keluarga kali tiga bulan. Kecuali yang di kepulauan, kami akan intervensi senilai Rp500 ribu,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemprov Jatim memberikan bantalan sosial terhadap 333.022 keluarga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Jatim berupa tambahan uang Rp100 ribu selama tiga bulan.

Pada kesempatan yang sama di Grahadi, Khofifah juga mengapresiasi masyarakat dan elemen masyarakat yang telah memberikan bantuan untuk masyarakat terdampak melalui Pemprov Jatim.

“Saya terima kasih kepada masyarakat yang memberikan bantuan macam-macam. Ada yang beras, ada gula, telur, kecap dan lain-lain. Ada 13.856 pack bantuan sembako yang terdistribusi di 33 titik di Jatim,” ujarnya.

Secara umum Khofifah bersyukur, bantuan yang juga mengalir dari masyarakat itu merupakan bentuk gotong-royong untuk bersama-sama melawan pandemi Covid-19 di Jatim.(den/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs