Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim memperkirakan, peralatan yang memungkinkan pelaksanaan diagnosis Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) secara drive-thru sudah tiba di Jawa Timur pekan ini.
“Kami sudah diskusikan dengan Dokter Joni, Dokter Kohar, juga dengan Dokter Jibril, kami harap pekan ini sudah datang alat yang memungkinkan kita bisa melakukan tes PCR secara drive-thru,” ujarnya di Grahadi, Senin (27/4/2020).
Dengan adanya alat itu, Khofifah berharap jangkauan identifikasi dan diagnosis Covid-19 di Jawa Timur bisa semakin luas dan lebih cepat, sebagaimana jangkauan yang bisa dilakukan dengan alat rapid test (tes cepat) antibodi.
“Jadi kalau ada lokasi di mana dari hasil tracing teridentifikasi ada orang dikhawatirkan Covid-19, tes PCR bisa dilakukan di lokasi itu. Perlindunjgan yang lebih baik lagi bagi masyarakat, tentu akan kami ikhtiarkan,” ujarnya.
Khofifah berupaya meningkatkan penegakan diagnosis Covid-19 dengan lebih akurat di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, seiring datangnya bantuan 41 ribu reagen PCR untuk Jatim.
“Kecepatan identifikasi ini penting. Karena jumlah OTG (Orang Tanpa Gejala) atau carier di Surabaya Raya yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Jatim mencapai 21 persen. Cukup mengkhawatirkan,” katanya.
Dengan bantuan reagen PCR yang sudah didistribusi ke laboratorium pemeriksa Covid-19 di Jatim, Khofifah memastikan kapasitas pemeriksaan spesimen swab dengan metode PCR meningkat dari 366 tes per hari menjadi menjadi 1.102 tes per hari.
Dokter Joni Wahyuhadi Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 menjelaskan, alat yang dimaksud Khofifah itu jenis self analizer. Alat berkapasitas 1.500 test itu memungkinkan untuk mendeteksi virus SARS CoV-2 dengan lebih cepat.
“Jadi tes PCR itu ada dua jenis. Ada yang open, harus dilakukan di tempat tertutup laboratorium karena kalau tidak virusnya akan menyebar. Nah, ini yang closed, yang memungkinkan dibawa ke lokasi-lokasi tertentu,” ujarnya.
Joni memperkirakan, alat itu akan tiba di Jatim pada Kamis (30/4/2020) besok. Alat yang dia pastikan bukan rapid test antigen itu akan membuat penegakan diagnosis Covid-19 menjadi lebih akurat lagi.(den/ipg)