Pemkot Surabaya menyatakan, lahan pemakaman khusus Covid-19 masih lapang. Dari dua lahan makam yang disediakan, saat ini baru terpakai sekitar seperempat dari total perkiraan kapasitas.
Febriadhitya Prajatara Kabag Humas Pemkot Surabaya membantah kabar yang beredar tentang penuhnnya lahan makam khusus Covid-19. Menurutnya, dua makan di TPU Keputih dan TPU Babat Jerawat Surabaya masih lapang.
“Kami sudah komunikasi dengan DKRTH, tidak (penuh) begitu,” kata Febriadhitya Prajatara, Jumat (17/7/2020).
Febri menjelaskan, dua makam yang disediakan Pemkot Surabaya khusus pemakaman jenazah karena Covid-19 itu diperkirakan bisa menampung hingga 7.000 makam. Dengan ukuran tanah di TPU Keputih sekitar 1,8 hektare dan di TPU Babat Jerawat sekitar 900 meter persegi.
Penentuan dua lokasi itu, disebut telah seusai dengan beberapa ketentuan. Diantaranya, berpedoman pada UU Nomor 4 Tentang Wabah Penyakit Menular, serta UU Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Selain itu pula berdasarkan Surat Edaran (SE) Dirjen P2P Nomor 483 Tahun 2020 Tentang Revisi ke-2 Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Covid-19.
Meski demikian, Febri mengatakan Pemkot Surabaya tidak berharap lahan pemakaman itu penuh. Sedapat mungkin kasus kematian karena Covid-19 di Surabaya tidak bertambah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya tengah berpacu agar situasi wabah di Surabaya terus terkendali.
“Tapi Pemkot tidak bisa sendiri. Butuh dukungan penuh dari warga agar laju penyebaran virus ini terputus. Caranya dengan disiplin protokol kesehatan.
Selama wabah virus corona ini, Pemkot Surabaya terus melakukan sosialisasi agar masyarakat disiplin protokol kesehatan. Mulai dari disiplin pakai masker, jaga jarak, dan membiasakan diri hidup bersih.
“Tentu itu diiringi dengan kerjasama warga masyarakat, harus sadar bahwa penyakit ini ada dan bisa menular pada siapa saja. Ayo disiplin diri, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, dan pola hidup bersih,” ungkap Febri. (bid/iss/ipg)