Pemerintah sudah mentransfer 100 persen uang Kartu Prakerja sebesar Rp3,55 juta per orang kepada seluruh peserta sebanyak 168.111 orang pada gelombang pertama program pelatihan ini.
“Penyaluran bantuan kepada 168.111 peserta dikali Rp3,55 juta sudah dikirim ke virtual account atas nama peserta dari Bank BNI,” kata Panji Winanteya Ruky Direktur Kemitraan dan Komunikasi PMO Kartu Prakerja dalam diskusi daring di Jakarta, dilansir Antara, Kamis (23/4/2020).
Meski sudah ditransfer 100 persen, lanjut dia, namun peserta baru bisa membelanjakan sebesar Rp1 juta untuk biaya pelatihan.
Sedangkan sisanya, lanjut Panji, yakni insentif sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan dan Rp150 ribu untuk biaya survei sebanyak tiga kali, baru bisa diambil setelah pelatihan dituntaskan peserta.
Setelah dana itu ditransfer sejak Rabu (22/4/2020) malam, Panji menuturkan peserta sudah mulai melakukan transaksi. Namun pihaknya belum melakukan pendataan karena masih dilakukan pengawasan dan evaluasi.
Ia menjelaskan, setiap pembelian pelatihan, pihaknya harus melakukan penyelesaian, perekaman dan rekonsiliasi pembelian pada gelombang pertama ini.
“Saya belum ada datanya karena terus berlangsung setiap menit dan kami masih fokus melayani transaksi itu,” katanya.
Sebelumnya, Denni Puspa Purbasari Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja mengatakan peserta yang menerima dana dan pesan singkat pemberitahuan dapat berkunjung ke delapan kanal mitra digital untuk membandingkan pelatihan yang ditawarkan lembaga pelatihan sesuai kebutuhan.
Hingga saat ini sudah ada sekitar 1.500 jenis pelatihan dari 200 lembaga pelatihan yang ada di delapan kanal digital mitra kartu Prakerja itu.
Sebelumnya, pemerintah menyediakan kuota sebanyak 200.000 peserta namun hanya lolos sebanyak 168.111 orang.
“Kami melakukan satu layer lagi untuk verifikasi dari peserta untuk memastikan keamanan dari anggaran pemerintah betul-betul turun kepada yang berhak dan dari proses ini didapatkan 168.111 peserta,” kata Denni. (ant/ang/rst)