Minggu, 24 November 2024

Pemerintah Tidak Mau Meresahkan Masyarakat dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Joko Widodo Presiden RI. Foto: Dok./Farid suarasurabaya.net

Joko Widodo Presiden menegaskan, penanganan pandemi Virus Corona (Covid-19) terus menjadi perhatian Pemerintah.

Pemerintah juga berupaya melakukan komunikasi publik kepada masyarakat, dengan menunjuk juru bicara khusus. Hal itu untuk mencegah kesimpangsiuran informasi.

Tapi, dalam penyampaian data dan informasi, Jokowi menyebut memang ada yang bisa sampaikan, dan ada yang tidak disampaikan secara terbuka kepada publik.

Karena, pemerintah tidak mau menimbulkan keresahan dan kepanikan di tengah masyarakat.

Pernyataan itu disampaikan Presiden pada  Jumat (13/3/2020) sore, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

“Pemerintah tanpa henti mengupayakan kesiapan dan ketangguhan negara kita dalam hadapi pandemi ini. Langkah-langkah serius sudah kami ambil. Di saat yang bersamaan, kami tidak ingin menciptakan rasa panik, dan keresahan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, dalam penanganannya kami memang tidak bersuara. Kita semuanya harus tetap tenang dan berupaya keras menghadapi kasus ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden kembali menegaskan Pemerintah terus berusaha keras mengatasi wabah Covid-19 yang penyebarannya begitu cepat.

“Seminggu lalu ada 88 negara yang sudah terkena pandemi Corona. Hari ini, sudah 117 negara. Dalam waktu satu minggu melompat dari 88 negara menjadi 117 negara. Artinya, penyebaran virus itu tidak mengenal batas negara, dan per tanggal 12 maret di Indonesia ada 34 kasus telah terkonfirmasi, dan 2 pasien meninggal dunia,” papar Jokowi.

Sebelumnya, Achmad Yurianto Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Virus Corona mengungkap alasannya merahasiakan identitas pasien positif Covid-19, dan lokasi rumah sakit yang melakukan penanganan medis.

Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan untuk menjaga citra sejumlah rumah sakit swasta yang tidak mau dicap masyarakat sebagai tempat perawatan pasien Corona, sehingga sepi pasien penyakit lain.

Dokter Yurianto berharap, masyarakat tidak mempermasalahkan kalau Pemerintah merahasiakan lokasi rumah sakit yang merawat pasien positif Virus Corona.(rid/ang/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
30o
Kurs