Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Targetkan Bio Farma Produksi Dua Juta Alat Tes PCR Per Bulan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi. Grafis : Freepik

Pemerintah siap meningkatkan produksi alat tes polymerase chain reaction (PCR) untuk mendiagnosis Covid-19.

Hal itu disampaikan Muhadjir Effendy Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), usai bertemu Presiden, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/6/2020).

Sekarang, alat tes tersebut sudah diproduksi Bio Farma perusahaan farmasi milik negara, dengan kapasitas 50 ribu per minggunya.

Dalam pertemuan tertutup itu, Menko PMK datang bersama Terawan Agus Putranto Menteri Kesehatan dan Doni Monardo Kepala Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

“Alat tes PCR sudah bisa diproduksi mandiri di Indonesia. Kemarin saya berkunjung ke Bio Farma, di sana sudah bisa memproduksi 50 ribu per minggu,” ujar Muhadjir.

Menurut Menko PMK, kalau kapasitas produksi bisa ditingkatkan menjadi dua juta per bulan, maka kebutuhan alat tes PCR di dalam negeri bisa terpenuhi.

“Presiden sangat mendukung, dan salah satu sarana yang akan kita gunakan adalah gedung yang dulu untuk laboratorium produksi Vaksin Flu Burung. Itu nanti akan kami ubah menjadi gedung untuk memproduksi alat tes PCR,” ungkapnya.

Terkait rencana itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membawahi Bio Farma, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Kesehatan akan berkoordinasi.

Muhadjir mengatakan, pihak Bio Farma akan menyiapkan desain konstruksi untuk fasilitas produksi tersebut, lalu Kementerian PUPR akan melakukan rekonstruksi gedung.

“Presiden sudah menyetujui dan nanti akan segera diadakan koordinasi antara Kementerian BUMN yang membawahi Bio Farma dengan Menteri PUPR dan Menteri Kesehatan supaya PCR itu bisa betul-betul diproduksi di dalam negeri sehingga kita tidak terlalu tergantung dengan impor,” pungkasnya.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs