Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Segera Memproduksi Massal APD Lokal yang Sudah Disertifikasi WHO

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Doni Monardo Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)/ Ketua Satgas Penanganan Covid 19. Foto: Dok/Faiz suarasurabaya.net

Doni Monardo Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menegaskan, kalau masalah Alat Pelindung Diri (APD) bukan hanya masalah domestik, tetapi menjadi masalah global hari ini.

Menurut Doni, ada negara yang mengambil alih sebuah proses pemberangkatan APD dari satu tempat ke tempat yang lain.

Tetapi, kata Doni, saat ini Indonesia siap memproduksi APD sendiri dan sudah mendapat sertifikasi dari World Health Organization (WHO).

“Tetapi, Alhamdulillah berkat kerjasama dari semua pihak seperti perguruan tinggi, kementerian kesehatan dan para peneliti kita kemungkinan besar pada periode yang akan datang kita akan bisa memproduksi APD dengan bahan baku lokal yang telah mendapatkan sertifikasi dari WHO,” ujar Doni dalam video conference usai rapat terbatas secara virtual dengan Jokowi Presiden, Senin (6/4/2020).

Dengan memproduksi sendiri, kata Doni, ketergantungan untuk mendapatkan bahan baku APD dari luar negeri akan bisa teratasi.

Dia menjelaskan, sampai dengan siang ini, gugus tugas penanganan Covid-19 telah menerima 570 ribu APD, dan hampir 400 ribunya sudah disalurkan ke seluruh daerah.

“Sejauh ini, sampai dengan sekarang, Gugus tugas sudah menerima sebanyak 570 ribu APD dan telah terdistribusi sebanyak 390 ribu APD ke seluruh daerah,” jelasnya.

Adapun yang terakhir, kata Doni, sebanyak 105 ribu APD akan segera diprioritaskan pendistribusiannya terutama kepada rumah-sakit di daerah-daerah yang terdampak.

Doni juga mengajak media untuk membantu, mengontrol, mengawasi proses pendistribusian APD termasuk juga rumah-rumah sakit yang selama ini tidak melakukan kegiatan Covid-19, tetapi ternyata dokter-dokternya ada yang terpapar, bahkan ada yang meninggal dunia termasuk juga dokter-dokter Gigi maupun THT.

“Oleh karenanya pengadaan APD menjadi sangat prioritas bukan hanya kepada para dokter di garis depan untuk melayani pasien Covid-19, tetapi semua dokter, karena ternyata pasien yang diperiksa bukan Covid pun bisa jadi sebagai carrier atau sebagai pembawa virus, walaupun berulang kali sudah diingatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk selalu waspada,” ujarnya. (faz/ang/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs