Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Luwu Utara

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Tim Sekretariat Presiden menyerahkan bantuan secara simbolis untuk korban banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (22/7/2020). Foto: Biro Pers Setpres

Pemerintah mengirim sejumlah bantuan sembako kepada masyarakat terdampak banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Bantuan sembako diserahkan langsung oleh Tim Sekretariat Presiden bersama Paspampres di posko penanganan darurat bencana alam, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Rabu, (22/7/2020).

Sebanyak 3.000 paket sembako bantuan pemerintah secara simbolis diserahkan kepada Indah Putri Indriani Bupati Luwu Utara, disaksikan Turut Basir Ketua DPRD Luwu Utara dan Brigjen TNI Firman Dahlan Komandan Korem 142/Taroada Tarogau.

Secara keseluruhan, bantuan sembako yang dikirimkan berjumlah 10 ribu paket. Tiap paket bantuan sembako berisi beras sebanyak 5 kilogram, minyak goreng 1 liter, gula 1 kilogram, dan teh celup 1 kotak.

Selain paket sembako, diserahkan juga 900 paket bantuan yang terdiri atas selimut, sarung, susu balita, handuk dewasa, dan popok balita.

Sebelumnya, Joko Widodo Presiden memerintahkan jajarannya untuk turun menangani dampak banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Curah hujan tinggi yang terjadi Senin, 13 Juli 2020 menyebabkan banjir bandang dari hulu sungai ke Kecamatan Masamba yang mengakibatkan kerusakan rumah-rumah dan fasilitas publik serta tertutupnya akses jalan ke wilayah tersebut.

“Dari Jakarta saya memerintahkan Menteri PUPR untuk segera turun ke Luwu Utara bekerja sama dengan Pemda Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas, dan BPBD setempat melakukan upaya penanganan darurat dan segera memulihkan kondisi Masamba,” ujar Presiden.

Kepala Negara juga menyampaikan dukacita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana tersebut serta mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan dari-Nya.

“Saya menyampaikan dukacita yang dalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana ini dan kepada keluarga-keluarga yang ditinggalkan, kiranya diberi-Nya kesabaran dan kekuatan,” katanya.

Sementara itu, Brigjen TNI Firman Dahlan Komandan Korem 142/Taroada Tarogau mengatakan, yang menjadi tantangan bagi aparat di lapangan adalah penyaluran bantuan pada saat situasi pandemi Covid-19.

“Kita semua berharap tidak terjadi pandemi baru atau klaster baru Covid-19. Yang paling rawan adalah tempat pengungsi. Sehingga langkah yang kita lakukan adalah mengatur pengungsi sesuai dengan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara per Senin, 21 Juli 2020, banjir bandang mengakibatkan 38 orang meninggal dunia.

Selain itu, 9 orang masih dalam proses pencarian, dan 106 orang luka-luka. Bencana alam tersebut juga memaksa 14.483 orang dari 3.627 kepala keluarga mengungsi.(rid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs