Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Imbau Masyarakat Tidak Perlu Membeli Bahan Kebutuhan secara Berlebihan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Sejumlah warga membeli masker dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) di Pasar Pramuka, Jakarta, Senin (2/3/2020). Harga masker dan 'hand sanitizer' di sentra alat kesehatan tersebut mengalami lonjakan dari 600 persen hingga 1.400 persen akibat permintaan konsumen yang meningkat drastis setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Kota Depok positif terinfeksi virus corona. Foto : Antara

Aksi pembelian barang secara berlebihan (panic buying) oleh masyarakat, terjadi di sejumlah daerah pascapemerintah mengumumkan ada dua orang warga Depok, Jawa Barat, yang positif terinfeksi Virus Corona.

Merespon fenomena itu, Pemerintah mengimbau supaya seluruh masyarakat tetap tenang, tidak perlu melakukan panic buying.

Imbauan itu disampaikan Airlangga Hartarto Menteri Koordinator bidang Perekonomian, siang hari ini, Selasa (3/3/2020), usai rapat kabinet terbatas, di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Menurut Airlangga, Pemerintah menjamin ketersedian bahan kebutuhan pokok, obat-obatan dan kebutuhan yang lain.

Pemerintah juga sudah berkomunikasi dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), untuk selalu menjual barang kebutuhan masyarakat.

“Presiden tadi menyampaikan tidak perlu ada kepanikan karena terkait dengan ketersedian sembako, obat-obatan dan yang lain, Pemerintah sudah menyiapkan semua dan komunikasi dengan asosiasi-asosiasi baik Hippindo atau Aprindo, asosiasi ritel barang-barang di supermarket akan tersedia. Jadi, tidak perlu membeli dengan jumlah yang banyak, karena persediaan barangnya cukup aman, sehingga perlu dibeli secukupnya saja. Pemerintah juga selalu menjaga stabilitas distribusi barang,” ujarnya.

Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), ada lonjakan pengunjung toko ritel sekitar 10 sampai 15 persen, sesudah Joko Widodo Presiden mengumumkan ada penduduk yang terjangkit Virus Corona.

Barang-barang yang banyak diborong di apotek antara lain obat-obatan, antiseptik, dan masker medis. Sedangkan di toko ritel, masyarakat memborong kebutuhan pokok atau sembako, makanan instan, minuman kemasan, dan popok bayi.

Imbasnya, banyak apotek dan toko ritel di sejumlah wilayah yang kehabisan stok barang.

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia, kemarin, Senin (2/3/2020), mengumumkan adanya kasus Virus Corona (COVID-19), di daerah Depok, Jawa Barat.

Dua orang yang masih satu keluarga, ibu dan seorang anaknya, dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.

Sekarang, dua orang itu masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.(rid/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs